ADVERTISEMENT

Momentum HUT Ke-77 RI 160 Ribu Warga Binaan Terima Remisi, 2.700 Diantaranya Langsung Bebas

Rabu, 17 Agustus 2022 10:55 WIB

Share
Menkumham Yassona Laoly. (foto: ist)
Menkumham Yassona Laoly. (foto: ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID  - Momentum Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Republik Indonesia (RI), sebanyak 160 ribu lebih Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Tanah air, diberikan remisi masa tahanan dengan 2.700 WBP lainnya dinyatakan langsung bebas.

Koordinator Humas dan Protokol Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM, Rika Aprianti mengatakan, pemberian remisi ini diberikan kepada seluruh narapidana, tak terkecuali mereka yang tengah menjalani masa pidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas), Rumah Tahanan Negara (Rutan), maupun Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA).

"Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna H. Laoly menyerahkan remisi umum tahun 2022 bagi 168.196 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Bahkan 2.725 di antaranya langsung bebas," kata Rika dalam keterangan tertulisnya, Rabu (17/8/2022).

Dia menjelaskan, pemberian remisi di momentum hari kemerdekaan ini, terdiri atas 166.191 RU I (pengurangan masa pidana sebagian) dan 2.725 RU II (langsung bebas).

Rika menambahkan, dalam pemberian remisi ini pula terdapat tiga wilayah dengan WBP penerima remisi terbanyak, yaitu Sumatra Utara sebanyak 20.213 orang, Jawa Timur 16.851 orang, dan Jawa Barat 15.768 orang.

"Pemberian remisi umum 2022 ini juga ditaksir dapat menghemat anggaran makan WBP sebesar Rp 259.289.610.000," ujar dia.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Menkumham, Yasonna Laoly berpesan agar WBP yang telah bebas dapat bereintegrasi dengan baik di masyarakat dan berperan aktif dalam pembangunan.

Selain itu, Yasona juga berharap agar masyarakat dapat menerima mereka kembali sebagai orang biasa meskipun pernah melakukan kesalahan.

“Saya atas nama pemerintah Indonesia mengucapkan selamat kepada WBP yang menerima remisi. Tunjukkan sikap dan perilaku baik secara konsisten, taat, serta patuh menjalani ketentuan yang ada dalam program pembinaan. Bagi WBP yang langsung bebas, saya berharap jadilan insan dan pribadi yang benar-benar menyadari kesalahan, dapat memperbaiki diri, serta tidak mengulangi lagi perbuatan yang salah. Tidak ada kata terlambat,” kata Yasonna.

“Mari kita bersatu dan saling menguatkan sehingga mampu untuk pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat,” tandasnya. (Adam).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT