ADVERTISEMENT

Harga BBM Naik, Pengamat: BBM Naik Harus diganti BLT

Rabu, 17 Agustus 2022 15:42 WIB

Share
Masyarakat Mengantri BBM Bersubsidi. (wanto)
Masyarakat Mengantri BBM Bersubsidi. (wanto)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Masyarakat rentan harus dilindungi dengan Bantuan Langsung Tunai (BLT) jika Pemerintah akhirnya memutuskan untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).

Sebab, bansos BLT dinilai terbukti efektif dan dapat dipertanggung jawabkan datanya.

Direktur Riset Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Berly Martawardaya mengatakan kenaikan harga BBM nanti juga pasti akan mempengaruhi harga pangan, yang langsung terasa pada masyarakat rentan.

“Sehingga kenaikan harga pangan terasa di masyarakat bawah, yang komponen dan proporsi belanja buat makanan tinggi yaitu 20 sampai 40 persen, itu perlu dilindungi, mekanisme BLT terbukti bisa didata dan dihitung,” kata Berly dalam keterangannya, Rabu, (17/8/2022).

Apalagi, sambung Berly, subsidi BBM sudah sangat membebani anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), padahal dampaknya tidak produktif.

“Subsidi BBM regresif ya, cenderung dinikmati yang semakin kaya, semakin banyak mobil, semakin banyak jalan,” jelas Berly.

Karena itu, menurut Berly, ini saatnya pemerintah untuk ‘taking the hard choice’ dan menjelaskan ke masyarakat.

“Dan memitigasi dampak pada masyarakat, elemen yang paling rentan,” tuturnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengisyaratkan pemerintah akan mengkaji sistem penyaluran subsidi BBM dan opsi kenaikan harga BBM.

“Di tengah kenaikan harga-harga energi dunia, Indonesia masih melakukan subsidi ataupun memanfaatkan kekuatan fiskal untuk menyerap sebagian daripada kenaikan harga pangan maupun energi. Sedangkan negara-negara lain melakukan “pass-through” yang berarti harga energi ditransmisikan kepada masyarakat,” kata Airlangga. (wanto)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT