ADVERTISEMENT

Presiden Jokowi: Perekonomian Dunia Belum Sepenuhnya Bangkit, Indonesia Mampu Hadapi Krisis Global

Selasa, 16 Agustus 2022 12:48 WIB

Share
Presiden Jokowi dalam Sidang Tahunan MPR serta Sidang Bersama DPR dan DPD. (rizal/tangkapanlayar)
Presiden Jokowi dalam Sidang Tahunan MPR serta Sidang Bersama DPR dan DPD. (rizal/tangkapanlayar)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA,  POSKOTA.CO.ID  -  Presiden Joko Widodo  (Jokowi) mengatakan, semua negara, di seluruh dunia, sedang menghadapi ujian. Krisis kesehatan akibat pandemi Covid-19 belum sepenuhnya pulih.

Perekonomian dunia belum sepenuhnya bangkit. Tiba-tiba meletus perang di Ukraina, sehingga krisis pangan, krisis energi, dan krisis keuangan tidak terhindarkan lagi. 

"Seratus tujuh negara terdampak krisis, sebagian di antaranya diperkirakan jatuh bangkrut. Diperkirakan 553 juta jiwa terancam kemiskinan ekstrem, dan 345 juta jiwa terancam kekurangan pangan dan kelaparan. Ujian ini tidak mudah bagi dunia dan juga tidak mudah bagi Indonesia. Semua ini harus kita hadapi dengan kehati-hatian dan dengan kewaspadaan," kata  Presiden Jokowi  dalam Sidang Tahunan MPR serta Sidang Bersama DPR dan DPD, Selasa (16/8/2022)

Namun, lanjutnya,  di tengah tantangan yang berat, kita patut bersyukur, Indonesia termasuk negara yang mampu menghadapi krisis global ini. Indonesia termasuk negara yang berhasil mengendalikan pandemi Covid-19, termasuk lima besar negara dengan vaksinasi terbanyak di dunia, dengan 432 juta dosis vaksin telah disuntikkan.

"Inflasi juga berhasil dikendalikan di kisaran 4,9%. Angka ini jauh di bawah rata-rata inflasi ASEAN yang berada di sekitar 7%. Jauh di bawah inflasi negaranegara maju yang berada di sekitar 9%. Bahkan,sampai pertengahan tahun 2022 ini, APBN juga surplus Rp106 triliun. Oleh karena itu, Pemerintah mampu memberikan subsidi BBM, LPG, dan Listrik, sebesar Rp502 triliun di tahun 2022 ini, agar harga BBM di masyarakat tidak melambung tinggi," ujarnya.

Selain itu, ekonomi berhasil tumbuh positif di 5,44% pada kuartal II tahun 2022," tutur Jokowi.

Ia menyampaikan, neraca perdagangan juga surplus selama 27 bulan berturut-turut, dan disemester I tahun 2022 ini surplusnya sekitar Rp364 triliun.

Capaian tersebut patut kita syukuri. Fundamental ekonomi Indonesia tetap sangat baik di tengah perekonomian dunia yang sedang bergolak. 

"Di satu sisi, kita memang harus tetap waspada dan harus tetap hatihati. Namun di sisi lain, agenda-agenda besar bangsa harus kita lanjutkan untuk meraih Indonesia Maju," ucapnya.

Dalam menghadapi pandemi Covid-19,  yang melanda seluruh dunia, bangsa Indonesia telah menunjukkan diri sebagai bangsa yang tangguh. Masyarakat dusun dan kampung saling melindungi dan saling berbagi.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT