ADVERTISEMENT

Harga Pertalite akan Naik, Kondisinya Mulai Langka karena Stoknya Dibatasi, di Beberapa SPBU Antrean Mengular

Minggu, 14 Agustus 2022 20:29 WIB

Share
Masyarakat mengantre untuk membeli Pertalite di SPBU di Bilangan Sawangan, Depok. (wanto/Foto/Poskota)
Masyarakat mengantre untuk membeli Pertalite di SPBU di Bilangan Sawangan, Depok. (wanto/Foto/Poskota)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Dalam sepekan terakhir, warga di sejumlah wilayah cukup resah karena bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite langka di beberapa SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum).

Poskota pun mencoba mencari tahu akan fenomena tersebut. Dari Pantauan Poskota di SPBU di bilangan Sawangan, Depok, Jawa Barat, antrean sejumlah kendaraan tampak mengular, Minggu (14/8/2022) malam.

Antrean panjang ini ternyata cukup memakan waktu yang lama. Bahkan warga mengaku rela mengantre untuk mendapatkan BBM jenis pertalite.

"Kalau antre untuk beli pertalite sudah biasa, yang penting dapat harga murah. Kalau harus beli pertamax berat," ujar Muhammad Gibran salah pembeli Pertalite kepada Poskota.

Warga yang antre tersebut, berharap Pertamina dan Pemerintah segera mengatasi kelangkaan pertalite yang sudah mulai terasa beberapa minggu terakhir.

"Ini kebijakan aneh, kalau paksa pertamax, Rakyat kecil seperti kami ini yang selalu jadi korban, kasihan" tambah Muhamad.

Terbetik kabar, untuk pertalite memng stoknya dibatasi, sehingga ada sejumlah SPBU kosong, kondisinya pertalite langka. 

Saat dikonfirmasi, Ridwan salah satu petugas  SPBU ini mengaku apabila antrian panjang warga yang ingin membeli Pertalite memang kerap terjadi.

"Kalau antre panjang memang sudah sering terjadi, rata-rata mereka nggak mau beli pertamax, jadi antrean Pertalite jadi panjang,"ujar Ridwan.

Lebih lanjut dirinya menjelaskan, stok pertalite di SPBU tempatnya bekerja memang pasokannya dibatasi. Walaupun begitu ia enggan menjelaskan mengapa pasokan BBM jenis pertalite dibatasi.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT