Akui Banyak Ranjau Hadapi Ferdy Sambo, Mahfud MD Minta Tolong ke BIN, Densus 88 dan BNPT

Sabtu, 13 Agustus 2022 14:24 WIB

Share
Kolase foto Menko Polhukam Mahfud MD dan Brigadir J yang ditembak mati di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo. (ist/diolah dari google.com)
Kolase foto Menko Polhukam Mahfud MD dan Brigadir J yang ditembak mati di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo. (ist/diolah dari google.com)

Jadi, sambung Mahfud, tidak hanya lewat darat, polisi juga perlu tekanan dan dukungan serta opini publik juga.

"Nyatanya jalan kan," ucapnya. 

Mahfudmengaku  tidak bisa membayangkan skenario pertama itu tembak menembak yang hampir seminggu.

"Tapi bukan tembak menembak. Kita ngomong itu janggal, nggak benar. Ini kejanggalan-kejanggalannya. Setelah itu kan berbalik, bukan tembak menembak," terangnya. 

Disinggung  empat kali Presiden Joko Widodo membuat pernyataan agar kasus pembunuhan berencana Irjen Ferdy Sambo dibuka dengan terang benderang bahkan  seberapa besar ranjaunya, Mahfud belum mau membukanya. 

"Saya belum bisa mengatakan seberapa besar ranjaunya, saya sedang menghitung, tapi semua orang merasakan," tutupnya.

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar