Brigadir J Berlutut Tak Berdaya, Ferdy Sambo Bentak Bharada E: Woy Tembak, Woy Tembak!

Jumat, 12 Agustus 2022 07:50 WIB

Share
Ilustrasi polisi yang terseret dalam kasus pembunuhan Brigadir J. (Foto: Diolah dari Google).
Ilustrasi polisi yang terseret dalam kasus pembunuhan Brigadir J. (Foto: Diolah dari Google).

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pengacara Bharada E, Deolipa Yumara, blak-blakan membongkar kondisi psikologis Ferdy Sambo saat ia memerintahkan Bharada E untuk menembak Brigadir J.

Sambo saat itu benar-benar dalam keadaan marah yang membuat dia membentak Bharada E untuk buru-buru membunuh polisi 27 tahun itu.

Deolipa menuturkan, saat itu adalah detik-detik Brigadir J menemui ajalnya. Ia bertekuk lutut dalam keadaan tak berdaya di hadapan Sambo.

Awalnya, Brigadir berada di lantai bawah rumah Ferdy Sambo. Kemudian, almarhum di suruh naik ke lantai dua.

"Joshua di bawah aja, ada satu lagi pengawal Brimob. Kemudian Joshua di suruh naik ke atas, Richard tidak naik ke atas,” kata Deolipa dalam wawancara dengan tvOne, seperti dilihat Jumat (11/8/2022).

Saat itu, menurut keterangan Bharada E kepada Deolipa, pria bernama lengkap Richard Eliezer itu melihat Brigadir J berlutut di depan Ferdy Sambo.

 Berdasarkan kesaksian kliennya, ketika itu Bharada E juga melihat Ferdy Sambo pegang pistol dengan memakai sarung tangan.

"Di atas itu saat kejadian, almarhum Joshua berlulut di depan Sambo. Saat berlutut itu, kalau menurut keterangan Richard, Richard kan pegang pistol, Sambo juga pegang pistol tapi pakai sarung tangan,” kata Deolipa.

Ketika melihat Sambo pegang pistol dan Brigadir J sedang berlutut, ketika itulah Bharada E diperintah untuk menembak Joshua.

"Ketika Richard melihat Sambo pegang pistol, Joshua sedang berlutut. Pada saat kondisi itu ada perintah dari Sambo kepada Richard, ‘woy tembak, woy tembak’,” kata Deolipa.

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar