ADVERTISEMENT

Parah! Warga Karang Tengah, Kota Tangerang Malah Dapat Obat Kadaluarsa Saat BIAN

Rabu, 10 Agustus 2022 15:49 WIB

Share
Foto : Obat kadaluarsa dan keluarga balita penerima di wilayah Kecamatan Karang Tengah. (Poskota/Iqbal)
Foto : Obat kadaluarsa dan keluarga balita penerima di wilayah Kecamatan Karang Tengah. (Poskota/Iqbal)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Warga Kelurahan Pondok Pucung, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang dihebohkan dengan adanya obat kadaluarsa yang diberikan pada imunisasi balita. Hal tersebut diketahui setelah pihak Posyandu Bunga Kenang melakukan imunisasi terhadap warga sekitar.

Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) pemerintah menggencarkan pemberian imunisasi tambahan Campak-Rubela serta melengkapi dosis Imunisasi Polio dan DPT-HB-Hib yang terlewat. Namun, siapa sangka jika dalam praktiknya terdapat obat untuk sang anak yang sudah ekpired.

Seperti yang terjadi di wilayah Karang Tengah, Kota Tangerang. Dilokasi ini terdapat beberapa warga yang khawatir dengan pemberian obat kadaluarsa bagi sang buah hati. Niat hati untuk memberikan kekebalan pada balita, warga malah kesal dengan ulah Dinas Kesehatan Kota Tangerang yang terkesan lalai dalam meberikan obat.

"Saya kaget pas lihat dirumah obat untuk anak saya malah sudah kadaluarsa. Padahal kemarin habis dua kali disuntik anak saya," ungkap Wati, salah seorang warga yang menerima obat kadaluarsa tersebut saat dijumpai Poskota di lokasi, Rabu (10/8/2022).

Kata Wati, beruntung saat itu dirinya melihat terlebih dahulu kemasan obat dengan nama Paracetamol tersebut telah usang. "Saya engga minumin karena dilihak udah jelek tempatnya," sebutnya.

 

 

Foto : Obat yang diberikan sudah kadaluarsa. (Poskota/M. Iqbal)

Setelah dilakukan pengecekan, tambah Wati, benar saja tanggal kadaluarsa yang tertera dalam kemasan tersebut sudah tidak layak konsumsi. "Ya kadaluarsanya sudah dari tahun 2022. Seharusnya pihak Posyandu teliti, apalagi ini untuk usia anak yang memang masih rentan," jelasnya.

Dia berharap kejadian serupa tidak kembali terulang di wilayah ini. Apalagi hal tersebut tentunya bisa berdampak bagi kesehatan anak. "Ya dampaknya kan kita tidak tahu. Semoga kedepannya tidak kembali terulang," tukasnya. (Iqbal)

ADVERTISEMENT

Reporter: Muhammad Iqbal
Editor: Novriadji Wibowo
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT