PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Sejumlah nelayan di Panimbang Kabupaten Pandeglang, menjerit akibat sulitnya memperoleh Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis solar.
Mereka mengeluh, sebab aktivitas para nelayan di wilayah itu terhambat, sehingga berdampak pada penurunan hasil produksi ikan.
Berdasarkan informasi didapat, kesulitan nelayan untuk mendapatkan BBM itu sudah terjadi sejak 3 bulan lalu. Soalnya, di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) Sidamukti selalu mengalami kelangkaan.
Ketua Paguyuban Nelayan Kabupaten Pandeglang, Encep Waas mengungkapkan, selama ini para nelayan di wilayahnya (Panimbang - Sidamukti) kesulitan untuk mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar.
Lantaran kata dia, BBM di SPBN Sidamukti selalu mengalami kelangkaan, sehingga aktivitas nelayan terhambat, karena perahu milik nelayan tidak bisa digunakan untuk melaut.
"Kalau tidak ada BBM perahu kami tidak bisa jalan. Akhirnya kami tidak bisa melakukan aktivitas melaut," ungkap Encep, Minggu (9/8/2022).
Jika para nelayan tidak melaut kata dia, tentu dampaknya pada penurunan produksi ikan di Pandeglang khususnya Panimbang. Kemudian, kalau produksi perikanan menurun ekonomi masyarakat juga menurun.
"Dengan sulitnya BBM kami dapatkan, bagaimana aktivitas nelayan mau lancar. Hal ini berdampak pada produksi ikan," katanya.
Dengan sulitnya BBM di dapat para nelayan, pihaknya sempat mengamati kondisi di SPBN Sidamukti, Kecamatan Sukaresmi diduga dijual kepada pihak lain. Hal itu lanjut dia, yang memicu kelangkaan BBM yang dirasa para nelayan.
Ia pun meminta kepada pihak terkait, untuk segera melakukan penanggulangan terhadap kondisi kelangkaan BBM Solar bagi nelayan. Dan diharapkan, pengawasan lebih ditingkatkan.
"Kami berharap segera ada penanggulangan dari pihak terkait atas kesulitannya para nelayan untuk mendapatkan BBM. Tolong juga diperketat pengawasannya karena sangat merugikan nelayan, kondisi Ini sudah tiga bulan kami perhatikan," harapnya. (Samsul Fatoni).