ADVERTISEMENT
Jumat, 5 Agustus 2022 23:19 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sederet masalah tersebut, menurut Agung, merupakan bukti Dinkes tidak melakukan upaya preventif di tengah masyarakat.
Dengan kinerja Dinkes seperti itu, Agung mengaku pesimis branding Rumah Sehat yang dicanankan Anies bisa sesuai harapan.
"Membenahi sistem rujukan saja selama empat tahun ini tidak pernah beres," kata Agung.
Sebab, sambung Agung, masih ada keluarga pasien yang harus keliling Jakarta hanya untuk mencari rumah sakit yang bisa menerima rujukan untuk keluarganya yang sakit.
"Padahal itu menjadi tugas rumah sakit dalam hal ini Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)," kata Agung.
Karena itulah, Agung menekankan, selama Dinkes diisi pejabat-pejabat yang tidak peka terhadap kegelisahan warga dan alergi berdekatan dengan warga di bawah maka tidak akan terealisasi peningkatan upaya preventif dan promotif kesehatan.
"Dekat dengan warganya jangan hanya ketika ada even dan ada media, kedekatan itu harus terbangun dengan bekerja bergandengan tangan dengan warga untuk mewujudkan pembangunan preventif dan promotif kesehatan yang berbasis partisipasi aktif warga," demikian Agung. ()
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT