ADVERTISEMENT

Sepanjang Januari-Mei 2022, 106 Kejadian Kebakaran di Kota Bekasi, Faktor Terbanyak Korsleting Listrik

Kamis, 4 Agustus 2022 17:07 WIB

Share
Kebakaran hebat melanda pemukiman padat penduduk di kawasan Pasar Gembrong, Jakarta Timur, (Dok. Poskota)
Kebakaran hebat melanda pemukiman padat penduduk di kawasan Pasar Gembrong, Jakarta Timur, (Dok. Poskota)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Sebanyak 106 insiden kebakaran terjadi di wilayah Kota Bekasi sepanjang Januari hingga Mei 2022. Hal itu tercatat ratusan tersebut merupakan data yang dikeluarkan oleh Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi.

Kepala Seksie (Kasie) Komunikasi dan Investigasi Damkar Kota Bekasi mengungkapkan banyak disebabkan oleh korsleting listrik. "Kalo kejadian kebakaran yang berdasarkan kita lihat dari hasil tinjauan lokasi salah satu penyebab kebakaran tertinggi itu adalah korsleting listrik," ujar Heri Kurnianto, Kamis (4/8/2022).

Tercatat Januari lalu sebagai 18 kejadian, Februari 10 kejadian, Maret dan April masing masing tercatat sebanyak 24 Kejadian, dan bulan Mei terbanyak 30 kejadian. Dari jumlah kejadian kebakaran sepanjang Januari hingga Mei 2022, tercatat sebanyak 106 kasus.

Dalam catatan tersebut, faktor penyebab kejadian terbanyak disebabkan oleh listrik dengan jumlah 79 kasus.  Kedua faktor kebakaran disebabkan berasal dari kompor maupun lilin dengan Jumlah 11 kali kasus. Terdapat faktor penyebab yang tak diketahui tercatat 12 kasus. Dan penyebab dari sampah tercatat 4 kasus sebagai penyebab Kebakaran.

Jenis Kejadian kebakaran terbanyak menimpa rumah tinggal. Heri Kurnianto menjelaskan, jenis kejadian kebakaran terbanyak sepanjang Januari hingga Mei 2022, menimpa rumah tempat tinggal warga dan juga tempat dengan bermacam kondisi.

"Total ada 36 rumah tinggal jadi catatan terbanyak kasus kebakaran sepanjang Januari hingga Mei 2022," tutur Heri.

Sebanyak 37 kasus terjadi kebakaran. Swalayan, toko hingga warung tercatat ada 15 kali mengalami kebakaran. Begitu juga dengan kendaraan maupun mobil, tercatat 9 kali mengalami kebakaran.

Catatan paling rendah yakni menimpa jenis kebakaran pada pabrik atau gudang, gedung sekolah, serta sampah dan alang-alang. "Jenis kebakaran menimpa pabrik tercatat 4 kali kejadian, gedung sekolah tercatat 3 kali kejadian kebakaran, dan sampah serta alang alang tercatat 2 kali kejadian kebakaran," jelasnya.

Ia menghimbau agar masyarakat memperhatikan barang elektronik bila akan meninggalkan rumah.

"Nah, untuk masyarakat lebih diperhatikan lagi dalam hal menggunakan alat alat elektronik terutama ketika akan meninggalkan rumah tolong diperhatikan lagi dari charger Handphone, laptop, dan sejenisnya yang tidak terpakai jangan terpasang terus. Itu salah satunya," pungkasnya. (Ihsan)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT