“Parpol baru tumbuh subur seperti cendawan di musim hujan,” kata mas Bro selagi maksi di warteg langganan bersama dua sohibnya, Yudi dan Heri.
“Wajar saja menjelang pesta demokrasi, peserta bertambah ” kata Heri.
“Dulu di awal reformasi, parpol peserta pemilu jumlahnya juga puluhan. Pemilu 1999, terdapat 48 parpol sebagai peserta. Sepuluh tahun setelah reformasi, tahun 2009, tercatat 38 parpol sebagai peserta pemilu,” kata Yudi.
‘Tapi nggak semuanya lolos ke Senayan, sebagian besar gagal. Misalnya Pemilu 2009, dari 38 parpol peserta, hanya 9 yang lolos ke Senayan,” kata Heri. Begitu juga pada Pemilu 2019 lalu, dari 16 parpol peserta, yang lolos ke Senayan hanya 9. Lainnya gugur.
Pada Pemilu 2024, sedikitnya sudah terdaftar 40 parpol peserta. Sedang diverifikasi, memenuhi syarat sebagai peserta pesta atau cukup menjadi penonton.
Yang pasti 9 parpol yang sudah masuk Senayan, akan kembali ikut berlaga, yakni PDIP, Gerindra, Golkar, Nasdem, PKB, Demokrat, PKS, PAN dan PPP.
Parpol lainnya sepertinya perlu bersabar menunggu hasil verifikasi .
“Bisa jadi parpol baru tumbuh subur di awal, di kemudian hari menjadi layu sebelum berkembang,” kata mas Bro.
“Kayak lagu saja mas, “ ujar Ayu Bahari, pemilik warteg sambil senyum.
“Ingat masa lalu, ditinggal pacar, “ tanya Heri menimpali.
“Layu sebelum berkembang itu lagu yang sering diputar ibu aku,” kata Ayu.