ADVERTISEMENT

Obrolan Warteg: Poros Rakyat Kecil

Rabu, 3 Agustus 2022 06:08 WIB

Share

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

“Sepertinya kita perlu membentuk poros agar menjadi kuat,” kata mas Bro selagi maksi di warteg bersama dua sohibnya, Yudi dan Heri.

“Kayak parpol saja bikin poros koalisi menyongsong pilpres,” kata Heri.

“Lagian ngapain bikin poros segala. Tanpa poros pun sudah kuat. Kekuatan kita kecil, tapi efisien dan  efektif. Lebih mudah ngatur diri,gampang pula membagi komisi,” kata Yudi menimpali.

“Otak lo doku melulu,” kata mas Bro sewot.

“Lah kita kerja untuk mendapatkan doku. Nggak usah munafik,” kata Yudi.

“Cuma dengan membentuk poros memiliki identitas diri guna bersaing mencapai tujuan,” ujar mas Bro.

“Oke , maunya bikin poros apa?” tanya Heri.

“Bikin poros warteg. Ini kekuatan riil rakyat kecil. Ingat jelang pilpres warteg akan banyak diburu, dikunjungi para elite untuk menjual visi dan misinya yang memihak rakyat kecil,”  kata mas Bro.

“Aku paham dengan adanya poros punya kekuatan untuk nego. Jangan cuma jadi objek. Jangan pula menjadi korban janji politik,” ucap Heri.

“Tak sedikit yang menjadikan warteg sebagai ajang kampanye. Selagi butuh rajin menyapa, nongkrong di warteg untuk pencitraan. Eh.. giliran sudah jadi lupa,”  ujar mas Bro.

Halaman

ADVERTISEMENT

Editor: Deny Zainuddin
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT