ADVERTISEMENT

Duh Tiba-tiba, Komnas HAM Akui Kesulitan Selidiki Kasus Brigadir J, CCTV Tidak Berfungsi hingga Saksi di TKP jadi Kendala

Rabu, 3 Agustus 2022 06:21 WIB

Share
Ketua Komnas HAM, Taufan Damanik. (foto: Rika)
Ketua Komnas HAM, Taufan Damanik. (foto: Rika)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ketua Komisi Nasional (Komnas HAM), Ahmad Taufan Damanik mengakui tak mudah menyelidiki kasus tewasnya Brigadir Yoshua Hutabarat atay Brigadir J.

Taufan menyampaikan beberapa kesulitannya yang dialami penyelidik Komnas HAM selama mengusut kasus tersebut.

Menurut Taufan, tidak berfungsinya kamera CCTV termasuk dalam hambatan yang ia alami dalam menyelidiki kasus.

"Ini kan sekarang ruang yang kita anggap sebagai ruang krusial yang masih harus dibongkar lagi, apa yang terjadi itu adalah di tempat rumah dinas atau diduga TKP itu," ungkap Taufan di gedung Komnas HAM, Jakarta Pusat, Selasa (2/8/2022).

 

"Tadi kan saya katakan di TKP itu, menurut mereka informasi mereka, CCTV itu tidak berfungsi. Ini problem besar," sambungnya.

Taufan melanjutkan, kesulitan ini terjadi karena adanya kerusakan atau tidak berfungsinya CCTV.

Oleh sebab itu, kata Taufan, untuk menyelidiki kasus ini hanya dapat meminta keterangan dari yang bersangkutan langsung.

"Nah sementara ini tidak dapatkan CCTV di rumah yang diduga TKP itu. Maka satu-satunya yang bisa dikumpulkan adalah keterangan misalnya soal tembak-menembak hanya dari saudara Bharada E," ucap Taufan.

Lebih jauh, Taufan memaparkan, tidak ada saksi mata yang dapat memberikan keterangan secara jelas. Sebab, ajudan lain di Rumah dinas Ferdy Sambo tidak menyaksikan secara langsung peristiwa tersebut.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT