Presiden Minta Peningkatan Produksi Jagung, Harga Global di Angka Rp5.000 Per Kilogram

Selasa, 2 Agustus 2022 05:56 WIB

Share
 Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto didampingi Mentan Syahrul Yasin Limpo saat memberikan keterangan. (biro pers)
 Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto didampingi Mentan Syahrul Yasin Limpo saat memberikan keterangan. (biro pers)


Presiden Jokowi,  Peningkatan Produksi Jagung, Jagung, Harga Global, Rp5.000 Per Kilogram,

JAKARTA POSKOTA.CO.ID -- Presiden Joko Widodo minta peningkatan produksi jagung melalui sejumlah upaya yang bisa dikerjakan,  mulai dari pembukaan lahan baru di sejumlah daerah, intensifikasi, ekstensifikasi, hingga terkait pemasarannya.

Demikian Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangannya selepas mengikuti rapat yang dipimpin Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (1/8/2022). Dalam keterangannya hadir Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Menko Airlangga melanjutkan bahwa dengan harga jagung global berada di angka 335 dolar AS per ton atau setara Rp5.000 per kilogram, Presiden mengarahkan agar dilakukan peningkatan produksi, termasuk dengan ekstensifikasi dari lahan yang ada.

"Salah satu upaya yang dilakukan dalam ekstensifikasi adalah dengan mendorong bibit GMO (hasil rekayasa genetik) ataupun hibrida," tutur Airlangga.

Ia menambahkan bahwa dari segi hibrida pemerintah sudah mendorong bibit unggul hibrida jagung yang bisa memproduksi antara 10,6-13,7 juta ton per hektare.

"Ada 14 varietas antara lain Pertiwi 3 F1, Bisi, kemudian ada NK Perkasa, ada Singa, ada Bima, ada Dahsyat, ada P36 dan yang lain. Artinya hibrida ini berbasis hibrida nasional, nanti Pak Mentan akan melakukan perubahan terhadap regulasi terkait dengan GMO," jelasnya.

Di samping itu, Presiden Jokowi juga mengarahkan agar untuk pengembangan alat mesin pertanian (alsintan) bisa menggunakan kredit dari perbankan.

"Menteri Pertanian nantinya akan menyiapkan kelompok-kelompok tani untuk mendapatkan kredit usaha kecil dan menengah dari perbankan," papar Airlangga. 

Ia menambahkan KUR yang kemarin itu Rp373 triliun, untuk tahun depan juga kita naikkan menjadi sekitar Rp460 triliun, jadi ruangnya cukup besar untuk mendorong ekstensifikasi dari petani jagung.

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar