ADVERTISEMENT

Tak Tahan Diancam Aktivis Anti-Vaksin Covid-19,  Dokter Ini Bunuh Diri

Minggu, 31 Juli 2022 09:49 WIB

Share
Illustrasi vaksinasi Covid-19. (Foto : Pexels.com
Illustrasi vaksinasi Covid-19. (Foto : Pexels.com

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Para pemimpin Austria menyerukan persatuan nasional setelah seorang dokter yang menghadapi ancaman pembunuhan dari aktivis anti-vaksinasi dan ahli teori konspirasi pandemi virus corona mengakhiri hidupnya sendiri.

"Mari kita akhiri intimidasi dan ketakutan ini. Kebencian dan intoleransi tidak memiliki tempat di Austria kita," kata Presiden Alexander Van der Bellen sebagaimana dilansir dari Reuters  pada Minggu (31/7/2022).

Presiden Bellen memuji Dokter Lisa-Maria Kellermayr sebagai dokter yang berdiri untuk menyembuhkan orang, melindungi mereka dari penyakit dan mengambil pendekatan yang hati-hati terhadap pandemi.

"Tetapi beberapa orang marah dengan ini. Dan orang-orang ini membuatnya takut, mengancamnya, pertama di internet dan kemudian juga secara langsung, langsung dalam praktiknya,” katanya.

Jenazah dokter - yang sering memberikan wawancara media tentang memerangi pandemi virus corona dan mempromosikan vaksinasi - ditemukan di kantornya pada Jumat (29/7/2022).

Media mengutip jaksa yang mengatakan mereka telah menemukan catatan bunuh diri dan tidak merencanakan otopsi.

Austria bulan lalu membatalkan rencana untuk memperkenalkan vaksinasi COVID-19 wajib untuk orang dewasa, dengan mengatakan tidak mungkin bahwa tindakan itu akan meningkatkan salah satu tingkat vaksinasi terendah di Eropa Barat. 

Puluhan ribu orang telah berbaris dalam protes rutin terhadap penguncian tahun lalu dan berencana untuk membuat vaksinasi wajib, menyoroti kesenjangan sosial atas langkah-langkah kesehatan masyarakat yang dialami banyak negara.

Namun kematian dokter -- yang menurut asosiasi dokter Austria mencerminkan tren ancaman yang lebih luas terhadap staf medis -- mengejutkan negara itu.

"Kebencian terhadap orang tidak bisa dimaafkan. Kebencian ini akhirnya harus dihentikan," kata Menteri Kesehatan Johannes Rauch.

ADVERTISEMENT

Reporter: Syaharani Putri
Editor: Syaharani Putri
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT