JAKARTA POSKOTA.CO.ID - Wakil Presiden (Wapres) menilai Indonesia dan Abu Dhabi memiliki kesamaan visi terhadap perdamaian dan juga toleransi di dalam keberagaman.
"Saya menyampaikan terima kasih, jazakillah, atas kunjungan Yang Mulia Syeikh Mahfouz Al-Bayyah. Semoga pertemuan ini dapat memberikan banyak manfaat bagi umat Islam di berbagai belahan dunia, terutama dalam mempromosikan Islam moderat,” terang Wapres.
Itu disampaikan Wapres saat menerima Sekretaris Jenderal (Sekjen) Forum Promosi Perdamaian Abu Dhabi Al-Mahfouz bin Bayyah di kediaman resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta Pusat, Jumat (29/07/2022).
Wapres mengungkapkan, Pemerintah Indonesia juga memiliki inisiatif serupa dalam bentuk International Conference of Islamic Scholars (ICIS), guna menyebarkan Islam Indonesia yang moderat bersama-sama ulama dunia.
"Dan, Indonesia juga telah mendirikan Indonesian International Islamic University (IIIU), antara lain, juga dalam rangka mempromosikan Islam moderat,” imbuhnya.
Selain itu, Wapres membagi pengalaman Indonesia dalam mewujudkan kehidupan yang rukun dan harmonis melalui empat bingkai.
"Pertama bingkai politik, yaitu melalui penguatan wawasan kehidupan berbangsa dan bernegara melalui kesepakatan nasional ( al-mitsaq al-wathani) yang terdiri dari Pancasila sebagai dasar negara, Undang-Undang Dasar 1945, dan kemudian juga NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia),” urai Wapres.
Bingkai kedua, sambungnya, adalah bingkai sosiokultural melalui pengembangan kearifan lokal yang mendukung budaya damai, toleransi, dan harmoni di seluruh wilayah Indonesia.
“Yang ketiga adalah bingkai yuridis, melalui penguatan regulasi kehidupan beragama, penegakan hukum, dan juga mediasi melalui Forum Kerukunan Umat Beragama,” tambahnya.
Adapun bingkai keempat, Wapres merinci, berupa bingkai teologi kerukunan untuk saling menghargai di antara umat beragama dan bukan teologi konflik, yang dikembangkan melalui peningkatan pemahaman masyarakat akan Islam yang _rahmatan lil ‘alamin_ sebagai berkah bagi seluruh bangsa.
"Di Indonesia, majelis-majelis ulama bersama pemerintah membentuk Forum Kerukunan Umat Beragama guna menjaga kerukunan antarumat beragama dan mencegah terjadinya konflik, dan menyelesaikan perselisihan-perselisihan,” ungkapnya.