ADVERTISEMENT

Giliran Politisi PKB Menolak Rencana Bupati Pandeglang yang Akan Memberi Sepeda Listrik Tiap RT RW

Sabtu, 30 Juli 2022 17:23 WIB

Share
Anggota DPRD Pandeglang, Fraksi PKB, Ade Muamar (Foto: Ist).
Anggota DPRD Pandeglang, Fraksi PKB, Ade Muamar (Foto: Ist).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Fraksi PKB, Fraksi PKB Menolak, Rencana Bupati Pandeglang, Memberi Sepeda Listrik, RT RW,

 

PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Kebijakan Bupati Pandeglang, Irna Narulita yang akan memfasilitasi para RT dan RW dengan sepeda listrik, mendapat penolakan lagi dari Gedung DPRD Pandeglang.

Sebelumnya, anggota DPRD Pandeglang dari Fraksi Golkar yang menolak kebijakan Bupati Irna Narulita yang akan memberikan sepeda listrik kepada para Rukun Tetangga dan Rukun Warga (RT RW) di Kota Santri tersebut.

Kaki ini, penolakan tersebut juga dilontarkan oleh anggota DPRD dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Lantaran, kebijakan Bupati tersebut dianggap kurang tepat dengan kondisi Pandeglang saat ini.

"Masih banyak yang perlu dibenahi oleh Bupati Pandeglang, kaitan dengan kebutuhan masyarakat yang lebih mendesak dibandingkan dengan sepeda listrik. Maka saya harap Bupati kaji ulang dulu dengan kebijakannya itu," ungkap Ade Muamar, anggota DPRD Pandeglang Fraksi PKB, Sabtu (30/7/2022).

Ditegaskannya lagi, masyarakat Pandeglang membutuhkan akses jalan yang bagus, sementara ruas - ruas jalan terutama di desa - desa masih banyak yang rusak parah, bahkan masih ada juga yang sampai saat ini masih menyandang status tertinggal.

"Kami mendukung dengan perhatian Bupati Pandeglang terhadap para RT dan RW. Namun harus dilihat dulu, apakah sepeda itu kebutuhan mendesak atau bukan. Cuma saya rasa itu bukan kebutuhan yang urgen," tuturnya.

Sementara, dalam rencana Bupati Pandeglang yang akan memfasilitasi RT dan RW dengan sepeda listrik diamini oleh sebagian aparaturnya. Seperti Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Pandeglang, Taufik Hidayat mengaku, jika memang kalau dananya ada dan para RT RW itu mau ya tidak jadi masalah.

"Tapi kalau saya berfikirnya pemanfaatan terhadap sepeda itu. Contohnya, dari sebanyak 100 sepeda yang bisa digunakan sebanyak 90 itu bagus, kecuali dari 100 sepeda yang bakal bisa digunakan hanya 10 itu gagal. Artinya kesesuaian terhadap kondisi infrastruktur jalan," imbuhnya. (Samsul Fatoni).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT