ADVERTISEMENT

Dukung Booster Kedua, Politikus PDIP: Booster Pertama Harus Jadi Prioritas!

Sabtu, 30 Juli 2022 12:45 WIB

Share
Anggota Komisi IX DPR Fraksi PDIP Rahmad Handoyo. (Foto: Ist).
Anggota Komisi IX DPR Fraksi PDIP Rahmad Handoyo. (Foto: Ist).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Anggota Komisi Kesehatan (Komisi IX) DPR RI, Rahmad Handoyo, setuju dengan aturan baru vaksin booster kedua atau vaksin dosis keempat untuk para tenaga kesehatan.  Namun, politikus PDIP ini mengingatkan capaian booster pertama bagi masyarakat  juga mendesak untuk ditingkatkan.

“Kita mendukung booster kedua untuk para Tenaga Kesehatan (nakes), apalagi booster kedua ini kan rekomendasi dari WHO.  Tapi saya ingatkan, capaian boster pertama bagi masyarakat yang masih rendah justru yang harus menjadi prioritas,” kata Rahmad Handoyo kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (30/7/2022).

Ia menambahkan, capaian vaksinasi dosis pertama dan dosis kedua, per Juni 2022 lalu pun belum mencapai target yang dipatok Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebesar 70 persen. Sementara capaian booster pertama bagi masyarakat  juga masih rendah.  

“Penyuntikan booster kedua atawa vaksin keempat ini memang baik tapi sekali lagi, ini bukan prioritas utama. Justru capaian booster pertama bagi masyarakat yang harus ditingkatkan dan dikejar,” katanya.

Meskipun booster kedua bukan prioritas, Handoyo tetap mendorong vaksin keempat ini diberlakukan untuk kalangan tertentu, para nakes dan orang-orang yang beresiko tinggi , semisal para lansia, khususnya yang memiliki komorbid.

“Booster kedua tetap kita dukung dan dorong agar selain nakes, juga menyasar orang  yang beresiko tinggi seperti lansia maupun yg punya komorbid juga.  Nah, selanjutnya  perlu juga dipikirkan boster kedua untuk masyarakat umum,” jelasnya.

Handoyo tidak menampik bahwa saat ini masyarakat sudah mulai kurang antusias untuk vaksin.  Padahal, kata dia, Covid-19 masih ada dan masih beresiko, terbukti baru-baru ini ada dua dokter yang meninggal dunia  akibat pandemi Covid yang berkembang dengan varian yang ada sekarang.

“Saya kira pemerintah pusat dan pemerintah daerah dan semua pihak harus memikirkan lagi langkah-langkah yang tepat untuk  meningkatkan kesadaran masyarakat, seperti sebelumnya berbondong-bondong menuju ke fasilitas kesehatan untuk vaksin. Apalagi kan gelombang terkahir Covid-19 masih mengancam, kita harus hati-hati,” kata dia.

Menurut politisi asal Boyolali,  Jawa Tengah ini, di tengah menurunnya semangat  untuk vaksin, sangat tepat jika persyaratan booster pada mode transportasi tempat perkantoran dan fasilitas umum diberlakukan.

“Saya kira langkah yang tepat jika persayaratan booster diberlakukan ke tempat umum. Kebijakan seperti ini akan kembali  meningkatkan kesadaran masyarakat untuk booster," pungkasnya.(*)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT