ADVERTISEMENT

Ormas Se-Tanah Abang Tolak Keras Tren LGBT di Citayam Fashion Week Dukuh Atas: Menyimpang dari Budaya Tenabang

Jumat, 29 Juli 2022 14:38 WIB

Share
Tangkapan layar dari video pernyataan Rumah Guyub Tenabang menolak keras adanya LGBT di kawasan Tanah Abang. (Foto: ist)
Tangkapan layar dari video pernyataan Rumah Guyub Tenabang menolak keras adanya LGBT di kawasan Tanah Abang. (Foto: ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ajang peragaan busana jalanan di Dukuh Atas yang kini dikenal dengan Citayam Fashion Week (CFW) terus menuai pro kontra dari berbagai kalangan.

Terlebih, maraknya kaum pria berbusana wanita yang berkumpul dan eksis di ajang CFW tersebut membuat banyak pihak geram dan harus mengambil langkah.

Termasuk Heru Nuryaman, pemuda asal Tanah Abang yang tergabung dalam wadah Rumah Guyub Tenabang (RGT) ternyata juga menyoroti tren yang kini menjadi sorotan warga Jabodetabek.

Heru bersama sejumlah pemuda RGT lainnya menyatakan menolak keras adanya kaum Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) di Citayam Fashion Week.

"Iya betul (warga Tenabang) menolak. Ya (menolak LGBT)," ujar Heru Nuryaman, Jumat, (29/7/2022).

Lebih jauh, Hery mengatakan, warga Tanah Abang (Tenabang) sudah sepakat untuk menolak segala bentuk kegiatan yang disinyalir telah menyimpang dari tatanan budaya masyarakat Tanah Abang.

"Jadi menolak hal - hal yang  dilakukan disana yang sifatnya menyimpang, baik dari norma budaya, adat istiadat maupun agama," tegasnya.

Ratusan orang yang tergabung dari berbagai elemen masyarakat, organisasi masyarakat, tokoh pemuda, warga dan lainnya juga telah menggelar pertemuan pada kegiatan Rumah Guyub Tenabang Kawasan Kebon Melati, Tanah Abang.

Ormas se Tanah Abang menolah keras  kegiatan yang ada di SCBD yang menyimpang. Mereka sepakat menolak keras tren LGBT di acara Citayam Fashion Week,

"Ormas se-Tanah Abang melakukan pernyataan sikap, jadi intinya menolak kegiatan yang ada di SCBD yang menyimpang. Kita bukan menolak ruang terbuka nya, kita bukan menolak berekspresinya, bukan kesitu. Tapi adanya perilaku yang menyimpang disana," katanya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT