ADVERTISEMENT

Korsel Lirik Investasi Pengembangan Ekosistem Mobil Listrik, Pengamat: Indonesia Bakal Jadi Pusat Baterai Kendaraan Listrik Dunia

Jumat, 29 Juli 2022 15:18 WIB

Share
Presiden Joko Widodo meninjau sebuah kendaraan listrik dan alat pengisi daya baterainya saat meresmikan peletakan batu pertama (groundbreaking) yang menandai pembangunan pabrik baterai mobil listrik di Karawang, Jawa Barat, Rabu (15/9/2021). (Foto: Biro Setpres).
Presiden Joko Widodo meninjau sebuah kendaraan listrik dan alat pengisi daya baterainya saat meresmikan peletakan batu pertama (groundbreaking) yang menandai pembangunan pabrik baterai mobil listrik di Karawang, Jawa Barat, Rabu (15/9/2021). (Foto: Biro Setpres).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kunjungan kerjanya ke Korea Selatan (Korsel) mengajak untuk berkolaborasi ekonomi, salah satunya ektor investasi percepatan pembangunan ekosistem mobil listrik di Indonesia.

Dalam kunjungannya, Jokowi bertemu dengan Executive Chairman Hyundai Motor Group, Chung Eui-sun. Kepada Jokowi, Hyundai menyatakan komitmen untuk melakukan ekspansi kendaraan listrik beserta research and development (RnD)-nya.

Korea Selatan melalui Kementerian Perdagangan, Perindustrian, dan Energi atau Ministry of Trade, Industry, and Energy (MOTIE) Korea Selatan akan melakukan investasi di Indonesia senilai Rp142 triliun.

Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan, mengatakan Indonesia memiliki potensi untuk bisa menjadi pusat suplai baterai kendaraan listrik dunia. Ini didorong keyakinan adanya cadangan nikel di tanah air.

Pemerintah diketahui telah berkali-kali menekankan perhatiannya ke sektor ini. Salah satunya dengan lahirnya konsorsium dalam pembangunan Indonesia Battery Company (IBC).

Menurut Mamit Setiawan, apa yang dilakukan Presiden Jokowi tersebut sudah tepat dalam upaya mendukung terciptanya ekosistem industri kendaraan listrik.

“Pak Jokowi saya kira juga sudah bagus dengan mengundang investasi dari Korea seperti Hyundai yang masuk berperan dalam lebih banyak lagi di sektor mobil listrik. Dan saya mengharapkan agar investasi ini terintegrasi dari hulu ke hilir karena multiplier effectnya jauh lebih besar dibandingkan kita hanya di sektor hulunya saja,” ujar Mamit kepada wartawan, Jumat (29/7/2022).

Selain investasi dari luar, untuk mewujudkan hal tersebut, Mamit juga mendorong peran dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) supaya lebih besar memberikan kontribusinya baik dari sektor hulu sampai ke hilir seperti halnya Mind ID sebagai induk holding BUMN industri pertambangan.

“Saya kira peran dari Mind id harus ditingkatkan sebagai holding mineral dalam pengembangan hilirisasi mineral kita,” kata Mamit. 

Mamit mendorong Mind Id memiliki saham dalam konsorsium pembangunan Indonesia Battery Company (IBC) untuk pengembangan industri baterai tanah air.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT