Kata PKS Soal Citayam Fashion Week Disusupi LGBT: Bertentangan dengan Pancasila

Jumat 29 Jul 2022, 08:22 WIB
Wanita Pria (Waria) tampil di Citayam Fashion Week jalanan Dukuh Atas, Jakpus. (Ist)

Wanita Pria (Waria) tampil di Citayam Fashion Week jalanan Dukuh Atas, Jakpus. (Ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Fraksi PKS DPRD DKI turut menyoroti fenomena Citayam Fashion Week (CFW) yang digandrungi remaja Sudirman, Citayam, Bojong Gede, Depok (SCBD) di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat.

Pasalnya, dalam Fashion Week atau Catwalk yang dilakukan remaja SCBD ini ada yang tak patut dicontoh, sebab ada indikasi disusupi lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) seperti contoh kaum lelaki yang memakai kostum perempuan turut melakukan catwalk di CFW.

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Fraksi PKS, Suhud Alynudin menegaskan bahwa prilaku LGBT sangat diharamkan dan bertentangan dengan nilai-nilai ideologi negara (Pancasila).

"Saya kira mayoritas bangsa Indonesia sepakat bahwa LGBT bertentangan dg nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yaitu Pancasila, dimana dalam Pancasila agama (religiusitas) menjadi landasan yang menjiwai sila2 dlm Pancasila. Dan saya kira semua agama "mengharamkan" perilaku LGBT," ujar Suhud kepada awak media, Kamis 28 Juli 2022.

Menurut Suhut, Nilai-nila leluhur ini wajib dijaga, sebab jika tudak akan berdampak buruk bagi masyarakat Indonesia.

"kita jaga dari pengaruh buruk yg datang dari luar yang datang menyerbu dengan berbagai bentuk," ucapnya.

Maka dari itu, Suhut meminta kepada Pemerintah Daerah khusunya DKI Jakarta untuk segera melakukam pembinaan terhadap remaja agar tidak menyimpang.

"Dalam kaitan CFW, yang harus dilakukan oleh Pemda dan elemen keagamaan adalah melakukan pembinaan terhadap para remaja itu. Saya kira CFW harus dijadikan momentum pembinaan pada para remaja," tuturnya.

Tak hanya itu, ia pun turut meminta kepada pihak aparat juga turut memberikan pemahaman kepada para remaja yang menyimpang dari prilakunya. 

"Pihak aparat pun harus diberikan pemahaman yang benar sehingga tidak asal tangkap dan bubarkan. Karena, pria yg tampak kemayu belum tentu termasuk pelaku LGBT. Begitu juga sebaliknya yg perempuan tomboy belum tentu dia setuju LGBT. Jadi, jangan asal tangkap dan larang. Apalagi menggunakan cara2 kekerasan," tandas Suhut. (Aldi)
 

Berita Terkait

News Update