ADVERTISEMENT

Limbah Pabrik Migor Cemari Pesisir Jakarta, Pendapatan Nelayan Marunda Kian Anjlok

Senin, 25 Juli 2022 16:52 WIB

Share
Sofini, salah satu nelayan Marunda, Jakarta Utara mengeluh pendapatan anjlok akibat limbah . (foto:ivan)
Sofini, salah satu nelayan Marunda, Jakarta Utara mengeluh pendapatan anjlok akibat limbah . (foto:ivan)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Limbah pabrik yang dibuang sembarang sangat berdampak pada para nelayan di kawasan Cilincing, Jakarta Utara. Pasalnya, pendapatan mereka pun melorot kian hari akibat tangkapan ikan terus berkurang.

Hal itu juga sebagiaman dirakasan Sofiini (50), salah satu nelayan asal Indramayu, Jawa Barat. 

 

Menurutnya, kian tahun tangkapan ikan terus berkurang drastis akibat air laut tercemar limbah industri maupun rumah tangga yang dibuang.  Kondisi itu juga, yang membuat habitat ikan-ikan dilaut rusak.

“Ya kalau dulu sehari bisa dapat sampai 4 Kwintal, kalo sekarang paling banyak 20 kilogram. Ya karena banyak limbah pabrik, minyak di sekitar Marunda,” ucapnya kepada Poskota.co.id, Senin (25/7/2022).

Penderitaan para nelayan pun bertambah, dimana harga jual ikan juga ikut menurun dari tahun-tahun sebelumnya. Karena itu, hasil melaut pun dirasa tidak cukup untuk kebutuhan sehari-hari

Untuk mensiasati hal tersebut, Sofani pun terkadang harus rela berhutang solar kepada warung langganannya lantaran modal untuk berangkat tidak mencukupi.

“Ya biasanya ngutang dulu sama warung langganan, kalo solar kan kita pakainya 20 liter sekali jalan, ini juga takut gasering ngutang, takutnya di tagihin terus,” lanjut Sofani sambil tersenyum.

Sofani menerangkan, limbah pabrik minyak kenamaan di Indonesia tersebut membuat ikan buruannya kabur karena sudah terancam.

“Ya sekarang kalo ikan udah ga nyaman si, ya kabur mereka, gamau lagi ditempatnya, itu gara-gara pabrik pada buangnya ke laut tiap musim hujan,” jelasnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT