JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Politisi PDI Perjuangan Dewi Tanjung merespons soal polisi tembak polisi di rumah Irjen Ferdy Sambo yang menewaskan Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J pada Jumat (8/7/2022) lalu.
Dewi Tanjung yang menyebut dirinya sebagai Nyai itu mengaku tidak percaya jika peristiwa berdarah itu dipicu oleh aksi pelecehan seksual yang dilakukan Yosua kepada Putri Candrawathi, Istri Ferdy Sambo.
“Masak iya sih Joshua nafsu sama emak-emak. Nyai nggak percaya. Daripada dia ngemek-emek emak-emak yang seumuran emak dia, mending dia cari PSK, masih muda cantik, ya kan. Mungkin masih nafsuin? Kalau emak-emak sudah turun mesih kan. Ya nggak?" kata Dewi Tanjung dalam sebuah video yang ia unggah di akun Youtubenya dikutip Poskota.co.id pada Minggu (24/7/2022).
Tak hanya itu, dalam video yang berjudul ‘Jujurlah Bu Ferdy, Anda Takut Sama Siapa Sampai Minta Perlindungan LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban)’, Dewi juga tidak percaya kalau Brigadir J terlibat perselingkuhan, apalagi soal pemerkosaan.
“Katanya ada perselingkuhan, saudara J meniduri, katanya lho ini, mohon maaf, istri Kadiv Provam, selingkuh. Ada kameranya. Ini terlalu banyak statemen-stetemen liar yang Nyai dengar. Tapi sekali lagi Nyai nggak percaya kalau saudara J bersalah," tandasnya.
Kemudian, menurutnya, kematian Brigadir J jelas tidak ada kaitannnya dengan isu pelecehan seksual hingga perselingkuhan, melainkan berkaitan dengan masalah - masalah yang jauh lebih besar.
“Ada kasus lain yang lebih besar sehingga dia harus dihabisi, agar dia tidak bersuara. Jadi bukan masalah perselingkuhan, bukan masalah pelecehan. Tapi ada kasus besar lagi dari itu yang ditakuti Kadiv Propam, mantan Kadiv propam Ferdy Sambo. Itu yang Nyai lihat dari batin Nyai," ungkap Dewi Tanjung.
Agar semuanya terang benderang Dewi Tanjung meminta Putri Candrawathi membuka bukti - bukti seperti hasil visum jika dirinya memang dilecehkan oleh Brigadir J.
“Apa yang dilecehkan bu. Yang dicemek-cemek itu yang mana. Buktikan. Apakah diperkosa? Ada nggak bukti hasil visum diperkosanya. Kan pasti ada visumnya. Seperti pemaksaan-pemaksaan,” tegasnya.
Dewi Tanjung juga mempertanyakan langkah Putri meminta perlindungan pada LPSK.
“Anda itu minta perlindungan dari apa? Dari siapa? Toh tersangkanya Brigadir J sudah mati ditembak disiksa dibunuh,” katanya.