Wamendag Jerry Sambuaga Sebut Minyak Kelapa Sawit Merupakan Biodesel: Bagian Penting Kedaulatan Ekonomi Indonesia

Sabtu 23 Jul 2022, 19:12 WIB
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga dalam acara Palm Movement dengan tema 'Good and Sustainable Palm Oil for Indonesia’s Future' yang diselenggarakan oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di Bogor, Jawa Barat (22/7/2022). (ist)

Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga dalam acara Palm Movement dengan tema 'Good and Sustainable Palm Oil for Indonesia’s Future' yang diselenggarakan oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di Bogor, Jawa Barat (22/7/2022). (ist)

Hal tersebut tercermin dari ekspor komoditas lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15) yang sepanjang 2021 mencapai USD 32,83 millar atau meningkat sebesar 58,48 persen (YoY).

"Kemendag terus mendorong hirisasi produk primer menjadi ekspor berorientasi produk olahan atau turunan, Hal ini sudah terjadi khususnya pada sektor minyak sawit. Selama kurun waktu dua thun terakhir di masa pandemi, struktur volume ekspor CPO didominasi oleh olahan CPO, dengan kontribusi pada 2021 mencapai 75 persen dari total ekspor minyak sawit Indonesia," terang Womendag

Di samping itu, pada tahun 2021, volume ekspor olahan CPO naik 13 persen, aleckimia naik 0,7 persen, dan biodiesel naik 0,4 persen, sementara volume ekspor produk hulu seperti CPO turun 13,1 persen (YOY). Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah memberi perhatian lebih terhadap hirisasi produk turunan sawit.

Wamenda juga menjelaskan di balik besarnya manfaat indiatel kelapa sawit, komoditas mengalami tantangan dan hambatan baik di dalam maupun luar negeri.

Menurutnya, tantangan terbesar bagi industri kelapa sawit di dalam negeri adalah bagaimana para pelaku industri bisa menerapkan teknik dan prosedur industri yang berkelanjutan. Namun, di lain pihak, pasar internasional kerap menuding dengan kampanye negatif bahwa industri kelapa sawit di indonesia merusak lingkungan.

"Pemerintah Indonesia terus mendorong para pelaku industri untuk patuh pada prinsip keberlanjutan yang ramah lingkungan termasuk peningkatan kesejahteraan sosial bagi petani dan masyarakat sekitar perkebunan," pungkasnya. (nitis)

Berita Terkait

News Update