ADVERTISEMENT

Polisi Arab Saudi Tangkap Warga Lokal yang Memfasilitasi Jurnalis Non-Muslim Masuk ke Mekah

Jumat, 22 Juli 2022 16:42 WIB

Share
Wartawan Yahudi Gil Tamary yang menyusup masuk ke Mekah, Arab Saudi. Tamary diam-diam melakukan liputan di Mekah meski ia dilarang memasuki kota suci umat Islam itu. (Foto: Twitter/ MiddleEastEye)
Wartawan Yahudi Gil Tamary yang menyusup masuk ke Mekah, Arab Saudi. Tamary diam-diam melakukan liputan di Mekah meski ia dilarang memasuki kota suci umat Islam itu. (Foto: Twitter/ MiddleEastEye)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Kepolisian Arab Saudi menangkap seorang warga lokal yang memfasilitasi masuknya seorang jurnalis non-muslim asal Amerika Serikat (AS) masuk ke Kota Mekah. Kota Suci tersebut terlarang bagi non-Muslim. 

Melansir dari Saudi Gazette  pada Jumat (22/7/2022), Juru bicara merinci insiden di mana warga membawa wartawan Amerika ke Mekah melalui jalur khusus.

Dia mengatakan apa yang dilakukan pria yang tak disebutkan identitasnya itu merupakan pelanggaran eksplisit terhadap peraturan yang melarang non-Muslim memasuki daerah suci.

Warga negara itu ditangkap dan kasus ini sudah dilimpahkan ke Kantor Penuntut Umum untuk ditindaklanjuti.

Juru bicara tersebut mengatakan bahwa semua pengunjung asing di Arab Saudi harus menghormati dan mematuhi peraturan, terutama yang berkaitan dengan Masjidil Haram dan tempat-tempat suci lainnya.

“Pelanggaran semacam ini dianggap sebagai kejahatan yang tidak akan ditoleransi, dan hukuman yang sesuai akan diterapkan kepada pelaku sesuai dengan peraturan terkait,” tambahnya.

Penangkapan ini disampaikan setelah seorang jurnalis Israel, Gil Tamary, mengunggah video dirinya beraktivitas di tempat suci Kota Makkah.

Channel 13 News Israel menayangkan laporan 10 menit dari Arab Saudi pada Senin (18/7/2022). Gil Tamary bepergian dengan mobil di Masjidil Haram di Makkah dan mendaki Jabal Rahmat, yang berada di atas dataran Arafat. Jabal Rahmat merupakan tempat Nabi Muhammad mengadakan khotbah terakhirnya 14 abad yang lalu.

Ditemani seseorang yang tampak seperti pemandu lokal dan yang wajahnya diburamkan untuk mencegah identifikasinya, Tamary merendahkan suaranya saat berbicara ke kamera dalam bahasa Ibrani.

Dia kadang-kadang, beralih ke bahasa Inggris untuk menghindari pengungkapan bahwa dia adalah orang Israel. 

Riyadh tidak mengakui Israel, dengan mengatakan ini akan membutuhkan penyelesaian tujuan kenegaraan Palestina terlebih dahulu.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Syaharani Putri
Editor: Syaharani Putri
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT