ADVERTISEMENT

Fenomena SCBD di Dukuh Atas, Wali Kota Idris: Tidak Ada Warga Depok Terlibat

Jumat, 22 Juli 2022 12:23 WIB

Share
Wali Kota Depok M.Idris didampingi Kepala Bapeda Kota Depok Dadang Wiharna di Pemkot Depok. (Angga)
Wali Kota Depok M.Idris didampingi Kepala Bapeda Kota Depok Dadang Wiharna di Pemkot Depok. (Angga)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

 

DEPOK, POSKOTA.CO.ID  - Ramai menjadi perbincangan publik terkait  fenomena Sudirman, Citayam, Bogor, dan Depok (SCBD), Wali Kota Depok Mohammad Idris akan segera melayangkan klarifikasi bahwa tidak ada warga Depok yang ikut memenuhi ruang terbuka di kawasan Dukuh Atas.

"Nanti kita akan bersurat dan menegaskan bahwa yang dikatakan orang Depok tidak benar. Tidak ada warga Depok," ujar Idris kepada wartawan usai dikonfirmasi, Kamis (21/7/2022) siang.

Sebagai orang nomor satu di pemerintahan Kota Depok, Idris menyebutkan jangan asal menuduh,  mereka bukan warga Depok.

"Kita luruskan untuk mengklarifikasi ke pemerintah Provinsi Jawa Barat. Kenapa ke Provinsi? karena Bojong Gede, Kabupaten Bogor bagian provinsi (Jabar). Kalau kita intervensi ke sana (Bojong Gede), bukan wilayah kita. Kalau kepolisiannya iya (masuk Depok), masih ada Polsek Bojong Gede, kalau kewilayahan pemerintahan tidak ada (bukan Depok),” tegasnya.

Selain itu Wali Kota Depok menyakinkan bahwa bantahan tersebut bukan tanpa alasan. Dirinya mengaku sudah melakukan pengecekan dan tidak ditemukan warganya yang ikut dalam fenomena SDBD. Yang ada, kata dia, adalah warga dari Kabupaten Bogor atau tepatnya di Bojong Gede.

“Sudah kita cek, tidak ada. Dia adalah orang orang Bogor, orang Manggarai pindah, sebagian ada sedikit masalah dalam keluarga dia pindah ke Bojong Gede, lalu mereka main-main ke Jakarta. Ketika kita cek domisilinya segala macam ya belum punya KTP karena dibawah 17 tahun,” bebernya.

Idris mengaku pengecekan belum dilakukan seluruhnya. Dari informasi yang didapatkan, pengakuan mereka tinggal di Bojong Gede.

"Semua belum kita cek  namun beberapa orang yang dibilang sebagai adminnya segala macam pengakuan mereka. Kita tanyakan belum punya KTP, sama pengakuan tinggal di Bojonggede. Asalnya di mana? Saya dari rumah tinggal di Manggarai lama, main-main ke sana dan anteng di Bojong Gede. Ketika ada tempat di Jakarta tempat nongkrong istilahnya,” ungkapnya.

Sementara itu, menangkap fenomena tersebut, Idris akan berencana membangun ruang terbuka kreatif anak muda di daerah kawasan Margonda.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT