Alasan warga yang sampai saat ini bersikukuh menolak karena berbagai alasan yang dinilai merugikan warga.
"Kita capek mengurus dokumen terus kita ini banyak kesibukan. Kalau kami ganti surat BPJS, BPN, Samsat waktu kami terbuang," tegasnya.
Selain itu, Rahmad minta klarifikasi atas pernyataan Kadis Dukcapil DKI Jakarta yang bilang warga tanah tinggi ramai-ramai ganti KTP dan KK.
Padahal tidak ada yang berbondong-bondong mengubah KTP dan KK.
"Kita saja belum menerima KTP dan KK yang baru tapi sudah dibilang berbondong-bondong. Intinya juga kita menolak keras perubahan nama jalan," katanya. (cr02)