ADVERTISEMENT

Kriminolog Soroti Kasus Perampokan dan Penganiayaan terhadap Bos Souvenir: Niat Jahat Muncul karena Ada Peluang

Rabu, 20 Juli 2022 21:28 WIB

Share
Kriminolog UI, Achmad Hisyam.
Kriminolog UI, Achmad Hisyam.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Polisi meringkus empat pelaku perampokan dan penyekapan dengan korban bos souvenir yang terjadi di Apartemen, Menteng Park, Jakarta Pusat.

Korban mengalami kerugian kurang lebih Rp1 miliar usai uang, ATM dan kartu kredit, dikuras pelaku.

Pelaku awalnya mengenal korban melalui aplikasi chating.

Pelaku saat itu kenalan dan berpura-pura memesan souvenir untuk acara pernikahan.

Kriminolog Achmad Hisyam mengatakan dalam kasus ini yang harus dicermati adalah apakah benar pelaku menguras ATM dan kartu kredit korban hingga Rp1 miliar.

"1 hari Rp1 miliar itu nggak bisa, biasanya maksimal Rp200 juta sehari. Apakah betul Rp1 miliar diambil dalam satu hari? Jadi ada limitnya, kalau memang betul Rp1 miliar berarti disekap kemungkinan beberapa hari," ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (20/7/2022).

Kemudian Hisyam mengatakan, kasus tersebut bisa terjadi kemungkinan karena korban kerap memamerkan harta ketika berkomunikasi dengan pelaku melalui aplikasi chating tersebut.

Sehingga, pelaku yang awalnya tidak ada niat jahat, kemudian timbul niat jahat karena korban kerap memamerkan harta.

"Nah ini lah ketika orang sudah punya niat jahat atau sama sekali tidak punya niat jahat muncul lah niat jahat tersebut. Ketika niat muncul baru mencari kesempatan. Kenapa bisa? Karena ada peluang," jelas Hisyam.

Kemungkinan lain yakni pelaku memang memanfaatkab aplikasi chating untuk berkenalan dengan seseorang, namun dengan tujuan untuk merampas hartanya.

"Ada juga orang kelakuannya seperti itu, jadi dia melalui aplikasi kenalan itu dia mencari korban dan itu sudah ada filmnya," ucapnya.

Hisyam mengimbau agar jika berkenalan dan bertemu dengan orang yang baru dikenal, maka sebaiknya jangan ditempat yang sepi atau tempat yang tertutup.

"Ini jadi pelajaran kita kalau mau ketemu sama orang jangan ditempat yang sepi atau berdua. Kita kan ga tau si lawan bawa orang atau engga. Nah peluang kejahatan seperti itu itu besar karena banyak aplikasi kenalan dan lain-lain," pungkasnya. (pandi)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT