Waduh! Keluarga Curiga Brigadir J Tewas Dianiaya, Ada Bekas Luka Sayatan dan Lebam

Selasa 19 Jul 2022, 08:48 WIB
Kamaruddin Simanjuntak bersama tim kuasa hukum keluarga menemukan banyak kejanggalan pada bekas luka di jenzaha Brigadir J. (foto: poskota/zendy)

Kamaruddin Simanjuntak bersama tim kuasa hukum keluarga menemukan banyak kejanggalan pada bekas luka di jenzaha Brigadir J. (foto: poskota/zendy)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pihak keluarga mencurigai Brigpol Novryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J tewas disiksa. Pasalnya, pihak keluarga menemukan sejumlah luka sayatan dan memar pada tubuh jenazah Brigadir J. 

"Pertanyaan berikutnya apakah dianiaya dulu atau disiksa dulu baru ditembak, atau disiksa dulu setelah jadi mayat baru disiksa. Ini, kan pertanyaan juga. Jadi harus jelas," kata Kamaruddin Simanjuntak selaku koordinator kuasa hukum keluarga Brigadir J, Selasa 19 Juli 2022.

"Tetapi biasanya disiksa dahulu atau dianiaya dulu baru ditembak. Karena sudah ditembak, dia sudah mati untuk apa lagi disiksa atau dianiaya," sambung dia.

Kamaruddin Simanjuntak menjelaskan, bahwa pihak keluarga terakhir melakukan komunikasi dengan Brigadir J pada Jumat 8 Juli 2022 sekira pukul 10.00 WIB melalui pesan singkat.

Ia menjelaskan, Brigadir J saat itu mengaku akan melakukan pengawalan kepada pimpinannya itu dari Magelang, Jawa Tengah menuju Jakarta.

"Setelah jam 10.00 WIB, almarhum minta izin mau mengawal atasan atau komandanya yang dikawal dengan asumsi perjalan tujuh jam. Jadi, artinya tujuh jam jangan ada telepon dulu karena jam 10.00 WIB pagi itu di Magelang tanggal 8 juli 2022," ujar Kamaruddin. 

Hingga pukul 17.00 WIB pihak keluarga kembali menghubungi Brigadir J untuk melanjutkan percakapannya. Namun, pihak keluarga tidak dapat mengubungi Brigadir J hingga ponsel keluarga diretas.

"Dengan terblokirnya nomor-nomor mereka, baik kepada ayahnya, ibunya, termasuk kakak adiknya, termasuk ke whatsapp grup, maka mereka mulai gelisah, tetapi kemudian berlanjut dengan pemblokiran dan peretasan semua handphone keluarga," kata dia.

Selanjutnya, menurut Kamaruddin, ia ragu akan lokasi tewasnya Brigadir J dalam kasus baku tembak di rumah singgah dinas Kadiv Propam Polri.

Pasalnya, menurut dia, ada dua lokasi yang di curigai Kamaruddin menjadi lokasi tewasnya Brigadir J. Diantaranya yakni Magelang dan rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo.

"Locus de lecti (lokasi perkara) adalah kemungkinan besar antara Magelang dan Jakarta itu alternatif pertama. Locus de licti yang kedua di rumah Kadiv Propam Polri atau rumah dinas di Duren Tiga kawasan Jakarta Selatan," kata Kamaruddin. (zendy)

Berita Terkait
News Update