ADVERTISEMENT

Pengamat Sebut Ganjar dan Anies Baswedan Sama-Sama Bisa Picu Politik Identitas, Lebih Baik Tak Dipasangkan

Senin, 18 Juli 2022 20:57 WIB

Share
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (Foto: Ist).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (Foto: Ist).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pengamat politik dari Cyrus Network Hasan Nasbi mengatakan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sama-sama menyimpan bibit politik identitas.

Kedua tokoh, kata dia, bukan tidak mungkin memanfaatkan politik identitas kala mereka maju sebagai capres pada Pemilu 2024.

"Saya enggak setuju Anies dan Ganjar maju, karena dua-duanya akan memicu politik identitas," ujar Hasan Nasbi di YouTube Refly Harun Official, Senin (18/7/2022).

Menurutnya, Ganjar Pranowo dianggap sama seperti Joko Widodo (Jokowi). Jadi, semua tuduhan tak berdasar terhadap Jokowi akan dipindahkan ke Ganjar.

"Ganjar akan memicu politik identitas karena dianggap Jokowi kecil, jadi semua sangkaan yang tidak berdasar terhadap Jokowi akan dipindahkan ke Ganjar," ujarnya.

Seperti diketahui bahwa Jokowi selama ini kerap dituduh sebagai keturunan Partai Komunis Indonesia (PKI). Ayahnya dianggap pernah menjadi anggota PKI.

Sementara itu, Anies Baswedan kerap dianggap sebagai tokoh yang pro terhadap kelompok Islam gari keras seperti Front Pembela Islam (FPI) dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

"Kemarahan terhadap Anies dari pihak pendukung Ganjar luar biasa. Saya menilai yang bertengkar ini sebagian besar adalah pendukung Anies vs pendukung Ganjar," ujar Hasan Nasbi.

Dia menyebut, jika partai politik (parpol) tidak mau ada politik identitas pada Pilpres 2024, maka jangan memajukan Anies dan Ganjar sebagai Capres.

"Percuma jika kita bilang tidak mau lagi ada polarisasi dan politik identitas, sementara orang-orang yang dimajukan (dicalonkan) adalah yang bisa memicu itu," katanya.(*)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT