Cina Akan Pinjamkan Rp 60 Triliun untuk Sri Lanka, tapi…

Sabtu 16 Jul 2022, 11:16 WIB
Pengunjuk rasa bersorak di luar kantor perdana menteri di Kolombo, setelah mendengar bahwa Presiden Gotabaya Rajapaksa telah mengirimkan surat pengunduran dirinya melalui email kepada ketua parlemen. (Foto: Chamila Karunarathne/EPA/the Guardian)

Pengunjuk rasa bersorak di luar kantor perdana menteri di Kolombo, setelah mendengar bahwa Presiden Gotabaya Rajapaksa telah mengirimkan surat pengunduran dirinya melalui email kepada ketua parlemen. (Foto: Chamila Karunarathne/EPA/the Guardian)

Unjuk rasa besar-besaran berlangsung di Sri Lanka pada Sabtu (9/7/2022).

Massa menuntut pengunduran diri Presiden Gotabaya Rajapaksa dan Perdana MenteriRanil Wickremesinghe.

Para pengunjuk rasa menduduki Istana Presiden, kediaman resmi Perdana Menteri, dan menguasai kantor sekretariat presiden yang terletak di Galle Face Green. Tempat-tempat itu jadi pusat konsentrasi massa untuk berunjuk rasa.

Desakan dari rakyat itu membuat      Gotabaya Rajapaksa melarikan diri ke Singapura, sebelum akhirnya benar-benar mengundurkan diri melalui pernyataan tertulis yang dikirim via email ke parlemen. 

Berita Terkait

News Update