ADVERTISEMENT

Gerindra dan PKB Berkoalisi, Warga NU Diklaim Dukung Prabowo di Pilpres 2024

Jumat, 15 Juli 2022 16:03 WIB

Share
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. (Foto: Ist)
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. (Foto: Ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pasca terbentuknya koalisi Kebangkitan Indonesia Raya antara Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), mayoritas warga nahdliyin (NU) diklaim mulai mendukung Prabowo Subianto untuk maju dalam Pilpres 2024. Demikian salah satu temuan dalam survei nasional terbaru yang dilaksanakan Lembaga Survei Nasional (LSN).

Berdasarkan analisis hasil survei yang dilakukan LSN dengan menggunakan metode cross-tabulation, sebanyak 41,5 persen responden yang mengaku warga atau simpatisan NU akan memilih Prabowo jika Pilpres dilaksanakan saat ini. 

Sebanyak 24,2 persen mengaku akan memilih Ganjar Pranowo dan hanya 13,8 persen yang menyatakan akan memilih Anies Baswedan. Sementara itu sisanya (11,2 persen) akan memilih tokoh-tokoh lain dan 10,3 persen belum punya pilihan (undecided).

"Dibandingkan survei LSN Februari 2022, terjadi peningkatan dukungan yang signifikan terhadap Prabowo Subianto di kalangan kaum nahdliyin. Saat itu baru sekitar 25,3 persen anggota atau simpatisan NU yang menyatakan memilih Prabowo Subianto, namun kali ini mereka yang akan memilih Ketua Umum Partai Gerindra itu melesat cukup signifikan menjadi 41,5 persen," kata Direktur Eksekutif LSN Dr. Gema Nusantara Bakry, Jumat 15 Juli 2022.

Hasil survei LSN kali ini, lanjutnya, mengindikasikan bahwa terbentuknya koalisi Kebangkitan Indonesia Raya antara Gerindra dan PKB cukup berdampak pada elektabilitas Prabowo Subianto di kalangan kaum nahdliyin. 

Selain itu berdasarkan media monitoring yang dilakaukan LSN, tingkat percakapan netizen tentang Prabowo di Jawa Timur (wilayah yang menjadi basis NU) juga semakin padat pasca koalisi Gerindra-PKB. Ini semua dapat ditafsirkan bahwa jika koalisi Gerindra-PKB semakin diperkuat, kaum nahdliyin nampaknya semakin solid mendukung Prabowo untuk menjadi Presiden RI 2024-2029.

Seperti diketahui, Jawa Timur dan khususnya warga nahdliyin adalah faktor signifikan yang menyebabkan kekalahan Prabowo Subianto dalam dua kontestasi Pilpres sebelumnya. Saat itu secara mutlak Prabowo-Hatta (2014) maupun Prabowo-Sandi (2019) mampu menguasai Jawa Barat dan kantong-kantong suara Muhammadiyah dan umat non-nahdliyin lainnya yang tersebar di berbagai provinsi. 

"Namun karena Prabowo selalu gagal merebut hati warga Jawa Timur dan NU pada umumnya maka secara nasional Prabowo kalah dari Jokowi," ujarnya. 

Dapat dimengerti bahwa menjelang Pemilu 2024 beberapa kandidat capres mengidentifikasikan dirinya mewakili warga NU atau berusaha semaksimal mungkin merebut hati kaum nahdliyin dan warga Jawa Timur. Namun sejauh ini (setidaknya berdasarkan temuan survei LSN), Prabowo menjadi tokoh paling berhasil. 

"Strategi berloalisi dengan PKB terbukti efektif untuk mendongkrak elektabilitas Prabowo di Jawa Timur dan khususnya di kalangan nahdliyin," tutupnya. (rizal)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT