Obrolan Warteg: Sesama Kader Saling Sindir

Kamis 14 Jul 2022, 06:12 WIB

“Bro, tumben lo makan nambah sampai dua kali. Lo lagi nggak marah kan?,” tanya Yudi kepada mas Bro, selagi maksi di warteg langganannya.

Yang ditanya cuma melirik. Melihat ini, sohibnya yang lain, Heri meminta Yudi tidak menggodanya. “Kalau lagi  makan jangan ditanya nanti keselek. Lagi pula apa hubungannya, makan nambah dengan marah,” kata Heri.

“Mas Bro itu kalau makannya kilat seolah nggak dikunyah, lantas nambah sampai dua – tiga kali, gejala hatinya lagi gundah dan marah,” kata Yudi.

“Sama teman nggak usah nyindir- nyindir. Kayak petugas partai saja,” kata mas Bro ketus.

“Lha memangnya ada sesama kader partai saling sindir?” tanya Yudi.

“Itu pak Ganjar Pranowo disindir tidak bakalan menang di Jawa Tengah, kalau maju capres dengan parpol lain, bukan diusung oleh PDIP,” kata mas Bro.

“Itu bukan nyindir kali, tapi mengingatkan sesama kader PDIP,” kata Yudi.

Seperti diketahui Jateng selama ini menjadi “kandang banteng”. PDIP selalu menang di Jateng, baik pileg maupun pilpres. Pada Pilpres tahun 2019, pasangan Jokowi- Ma’ruf raih 77,6 persen atau 16,7 juta suara di Jateng, pesaingnya hanya memperoleh 22,74 persen atau 4,9 juta suara.

Diyakini siapa pun capres yang diusung PDIP, akan menang di Jateng karena  lumbung suara. Masyarakat akan memilih capres PDIP. Jadi kalau Ganjar maju capres bukan dari PDIP, perolehan suara di Jateng akan kalah.

 “Benar nggak Yu, prediksi ini. Sampeyan kan wog Tegal, Jawa Tengah,” tanya mas Bro kepada Ayu Bahari, pemilik warteg.

“Mana kutahu mas, saya bukan pengamat. Kalau soal pilihan adanya di sini,” kata Ayu sambil menunjuk dadanya.

Berita Terkait

News Update