ADVERTISEMENT

Demonstran Sri Lanka Sepakat untuk Berhenti Geruduk Gedung Pemerintah, tapi…

Kamis, 14 Juli 2022 15:07 WIB

Share
Demonstran berhasil kuasai kediaman Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa. (Foto: Twitter/eicvsfascism)
Demonstran berhasil kuasai kediaman Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa. (Foto: Twitter/eicvsfascism)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Para pengunjuk rasa anti-pemerintah Sri Lanka sepakat untuk berhenti gerudung gedung pemerintahan.

Meski begitu, mereka tidak akan berhenti untuk terus melengserkan presiden dan perdana menteri di tengah krisis ekonomi yang mengerikan di negara tersebut.

Diketahui, demonstrasi besar-besaran berlangsung di Sri Lanka pada Sabtu (9/7/2022).

Para pengunjuk rasa menduduki Istana Presiden, kediaman resmi Perdana Menteri, dan juga menguasai kantor sekretariat presiden yang terletak di Galle Face Green.

Hal tersebut menyebabkan Rajapaksa melarikan diri ke Maladewa atau Maldives pada Rabu (13/7/2022).

Sebelumnya, Rajapaksa telah berjanji untuk mengundurkan diri pada hari Rabu.

Akan tetapi, sejauh ini tidak ada pengumuman bahwa dia telah melakukannya.

Bahkan, setibanya di Maladewa Rajapaksa menunjuk Perdana Menteri (PM) Ranil Wickremesinghe sebagai presiden sementara sesuai konstitusi sebelum pemilihan presiden baru digelar.

Ditunjuknya Wickremesinghe sebagai pengganti Rajapaksa sementara menimbulkan warga yang melakukan protes lagi.

Wickremesinghe pun menyerukan evakuasi gedung-gedung pemerintah dan menginstruksikan pasukan keamanan untuk melakukan "apa saja yang diperlukan untuk memulihkan ketertiban".

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT