Para pengunjuk rasa menduduki Istana Presiden, kediaman resmi Perdana Menteri, dan juga menguasai kantor sekretariat presiden yang terletak di Galle Face Green.
Seperti diketahui, Rajapaksa akan mengundurkan diri sebagai presiden per 13 Juli 2022.
Presiden belum terlihat di depan umum sejak Jumat. Parlemen akan memilih penggantinya pada 20 Juli.
Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe juga telah setuju untuk mengundurkan diri setelah pembentukan pemerintahan semua partai.
Rakyat Sri Lanka menyalahkan Rajapaksa atas runtuhnya ekonomi yang bergantung pada pariwisata. Krisis kian parah sejak dihantam pandemi COVID-19 dan larangan pupuk kimia yang kemudian dibatalkan.
Keluarga Rajapaksa, termasuk mantan perdana menteri Mahinda Rajapaksa, telah mendominasi politik negara berpenduduk 22 juta itu selama bertahun-tahun dan sebagian besar warga Sri Lanka menyalahkan mereka atas masalah saat ini.
Ekonomi yang bergantung pada pariwisata sangat terpukul oleh pandemi Covid-19 dan penurunan pengiriman uang dari luar negeri Sri Lanka, sementara larangan pupuk kimia merusak hasil pertanian. Larangan itu kemudian dibatalkan.
Kurangnya bahan bakar untuk menjalankan pembangkit listrik pada gilirannya menyebabkan pemadaman listrik setiap hari. Sekolah telah ditutup dan pegawai negeri telah diminta untuk bekerja dari rumah.
Pemerintah Sri Lanka sedang bernegosiasi dengan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk paket bailout.