ADVERTISEMENT

Pelecehan Seksual Marak Terjadi di Pesantren, Gus Baha: Itu Bagus...

Rabu, 13 Juli 2022 16:18 WIB

Share
Gus Baha. (Tangkapan layar/YouTube Najwa Shihab)
Gus Baha. (Tangkapan layar/YouTube Najwa Shihab)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pelecehan santriwati yang terjadi di Ponpes Shiddiqiyyah, Jombang, Jawa Timur menambah catatan hitam tentang pelecehan seksual di Pondok Pesantren. Dai karismatik dari kalangan NU, Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha ikut menanggapi fenomena tersebut.

Di setiap pengajian, Gus Baha mengaku sering ditanya jemaah mengenai fenomena ini. Ia pun memberikan Jawaban Gus Baha tidak disangka-sangka.

“Di TV kan banyak berita ustadz menggauli santrinya, seorang kiai dibakar karena santrinya hamil, saya sering ditanya mahasiswa, ditanya itu fenomena kiai apa?. Itu bagus kata saya,” kata Gus Baha dalam sebuah video yang tayang di saluran Youtube Santreh Kopengan, dikutip Rabu (13/7/2022).

Gus Baha melanjutkan, ketika dia memberi jawaban tersebut, para penanya yang umumnya datang dari kalangan mahasiswa terheran-heran, sebab penceramah itu seolah - olah mendukung perbuatan keji itu.

“Itu menunjukkan bahwa Islam itu masih benar. Jadi kekuatan teks samawi itu masih kuat mengalahkan kultus. Harusnya kamu syukur. Coba sekarang begini, kiai menghamili santrinya, jatuh apa gak? Jatuh. Itu masih bagus buat umat Islam karena masih mempercayai teks Quran bahwa zina itu haram. Isinya Islam itu kan Quran dan hadis,” katanya lagi.

Justru yang bahaya, menurut Gus Baha, ketika ada kiai zina, umat Islam malah mengalahkan Quran dengan menganggap kejadian seperti itu tidak apa-apa karena dia seorang kiai.  Gus Baha mengingatkan bahwa umat Islam itu harus beriman pada Alquran bukan ke kiai.

“Cara Quran, orang harus iman ke Quran titik. Ga ada dalam Quran orang itu iman ke kiai. Quran mengatakan zina itu haram, ya sudah, yang melakukan zina, jatuh. Berarti umat Islam masih meyakini teks (Quran),” ujarnya.

“Ya soal kita cemas, artinya kita sebagai sama-sama santri, menyayangkan. Tapi jangan kamu pertaruhkan Islam rusak. Islam ga apa-apa, baik-baik saja. Bolak-balik kejadiannya, Islam baik-baik saja,” lanjutnya lagi.

Kata Gus Baha, umat Islam harus bangga dengan perasaan seperti itu karena masih meyakini Alquran daripada kiainya. 

“Justru anda harus bangga terhadap perasaannya umat Islam masih menghormati Quran artinya yakin betul daripada ke kiainya. Yang dosa kan kiainya, umat Islam baik-baik saja. Nyatanya langsung jatuh kiainya,” ucap Gus Baha.(*)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT