ADVERTISEMENT

Kondisi Tidak Baik, Guru Besar Pertanian Unila: Krisis Pangan Perlu Diwaspadai

Rabu, 13 Juli 2022 16:45 WIB

Share
Nara sumber FGD
Nara sumber FGD "Krisis Pangan Global Mengintai, Bagaimana Indonesia.(tangkap layar)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kondisi pangan global saat ini sedang tidak baik-baik saja. Karena itu, perlu diwaspadai kemungkinan terjadinya krisis pangan.

Demikian sari pendapat yang mengemuka dalam FGD "Krisis Pangan Global Mengintai, Bagaimana Indonesia" yang digelar Divisi Humas Polri, di Jakarta, Rabu (13/7) siang.

Guru Besar Pertanian Universitas Lampung Prof. Dr. Ir. Bustanul Arifin, M.Sc. optimistis, krisis pangan yang dikhawatirkan muncul menyusul perang Rusia - Ukraina dan pandemi Covid 19 tidak akan separah krisis serupa pada 2008.

"Secara produksi tidak begitu berpengaruh tetapi justru kita akan kesulitan CO2 yang membuat banyak tanaman tidak tumbuh," ungkap Bustanul.

Selain itu, lanjut Prof. Bustanul, yang tidak kalah penting adalah inflasi yang berlebihan di sektor pangan. 

"Ini nampaknya yang perlu diwaspadai kenaikan harga-harga pangan sehingga tidak terjangkau masyarakat," tutur Prof. Bustanul.

Sementara Kepala Litbang Kementan RI Prof. Dr. Ir Fadjri Djufri, M.Si. yang diwakili Dr. Ir. Priatna Sasmita, M.Si., Kepala Pusat Penelitian Tanaman Pangan mengemukakan, krisis pangan mungkin terjadi karena supplay pangan turun, adanya peningkatan permintaan sehingga menjadikan pangan langka dan mahal.

Menghadapi kemungkinan tersebut srategi yang dilakukan pemerintah adalah melakukan peningkatan produksi pangan,  pengembangan pangan substitusi impor, dan peningkatan nilai tambah dan daya saing ekspor.

Menurut Priatna, nilai ekspor pertanian mencapai Rp 390,16T (2019), Rp 451,77 T (2020), dan Rp 625,04T (2021).

Adapun neraca 2020: 5,94 juta ton surprus awal, produksi beras 31,33 juta ton, konsumsi 29,37 juta ton, stok Bulog 511 ribu ton. Total surplus akhir 2020 7,39 juta ton. 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT