Demonstran Bakal Gelar Aksi Besar-Besaran jika Presiden Rajapaksa dan PM Ranil Tidak Mundur Malam Ini!

Rabu 13 Jul 2022, 19:27 WIB
Demonstran berhasil kuasai kediaman Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa. (Foto: Twitter/eicvsfascism)

Demonstran berhasil kuasai kediaman Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa. (Foto: Twitter/eicvsfascism)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Pengunjuk rasa di Sri Lanka mengancam akan gelar aksi lebih besar-besaran lagi jika Presiden Gotabaya Rajapaksa dan Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe tidak mengundurkan diri sampai Rabu (13/7/2022) malam.

"Jika kita tidak mendengar pengunduran diri presiden dan perdana menteri pada malam hari, kita mungkin harus berkumpul kembali dan mengambil alih parlemen atau gedung pemerintah lainnya," kata Buddhi Prabodha Karunaratne, salah satu pemimpin pengunjuk rasa baru-baru ini sebagaimana dilansir AFP pada Rabu (13/7/2022).

Pengunjuk rasa mengatakan perdana menteri bersekutu dengan Rajapaksa dan telah memperingatkan "pertarungan yang menentukan" jika dia tidak mengundurkan diri pada Rabu ini.

"Kami sangat menentang pemerintah Gota-Ranil. Keduanya harus pergi."

Mengutip dari One Media , Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa melarikan diri dari negaranya pada Rabu (13/7/2022) pagi.

Rajapaksa melarikan diri dengan istri dan seorang pengawalnya menggunakan pesawat militer Antonov-32 menuju Kota Male, ibu kota Maladewa atau Maldives.

"Presiden Sri Lanka, ibu negara bersama dengan dua pengawalnya mendapat persetujuan penuh dari Kementerian Pertahanan untuk imigrasi, bea cukai, dan undang-undang lainnya untuk terbang ke Maladewa. Pesawat Angkatan Udara diberikan kepada mereka pada pagi hari tanggal 13 Juli," Direktur Media Angkatan Udara Sri Lanka mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Seperti diketahui, Rajapaksa akan mengundurkan diri sebagai presiden per 13 Juli 2022 untuk memberi jalan bagi pemerintah persatuan, setelah ribuan pengunjuk rasa menyerbu kediaman resminya dan perdana menteri pada hari Sabtu (9/7/2022) menuntut penggulingan mereka

Mengutip dari Reuters, rencananya Rabu ini diadakan peralihan kekuasaan dari Rajapaksa ke ketua parlemen, setelah demonstran menguasai istana kepresidenan dan rumah perdana menteri.

Presiden belum terlihat di depan umum sejak Jumat. Parlemen akan memilih penggantinya pada 20 Juli.

Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe juga telah setuju untuk mengundurkan diri setelah pembentukan pemerintahan semua partai.

Berita Terkait
News Update