ADVERTISEMENT

Pengamat Nilai Anies-Puan Tak Layak Diduetkan, Sama-Sama Egois Mau Nyapres

Selasa, 12 Juli 2022 16:53 WIB

Share
Puan Maharani dan Anies Baswedan. (Foto: Ist).
Puan Maharani dan Anies Baswedan. (Foto: Ist).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mendorong Anies Baswedan dan Puan Maharani maju pada Pilpres 2024. Duet ini dinilainya dapat menghilangkan perseteruan kampret-cebong.

Pengamat Komunikasi Politik, Jamiluddin Ritonga, mengatakan peluang duet tersebut sulit untuk diwujudkan. Ia menyebut ada dua penyebab utamanya.

Pertama, Anies dan Puan sama-sama ingin posisi capres. Keegoisan itu membuat keduanya tak ada yang ingin menjadi cawapres.

"Anies dengan segala kapasitas dan elektabilitasnya merasa layak menjadi capres. Karena itu, tak sepantasnya ia menjadi cawapresnya Puan yang kapasitas dan elektabilitasnya dibawah Anies," kata Jamil kepada Poskota, Selasa (12/7/2022).

Sementara bagi Puan dan PDIP, sebagai pemenang Pileg 2019 merasa paling berhak menjadi capres. Anies yang tak memiliki partai, sudah sepantasnya hanya menjadi cawapres.

Kedua, ia melanjutkan, pendukung Anies dan Puan sangat berbeda. Anies yang didukung kalangan terdidik dan religius sangat tidak mendukung Puan. Sebaliknya, pendukung Puan yang umumnya nasionalis tampak menolak keras Anies.

"Jadi, pendukung Anies dan Puan yang sama-sama fanatik tampaknya sulit dipersatukan. Mereka ini tampaknya memang tidak menginginkan duet itu diusung pada Pilpres 2024," jelasnya.

Sebab itu, kata Jamil, sulit dipercaya duet ini dapat menghilangkan perseteruan kampret-cebong. Apalagi Puan bukanlah sosok yang dihormati di kelompok cebong. 

"Karena itu, Puan seandainya berpasangan dengan Anies pun tak akan mampu mengajak cebong untuk mendukung Anies," ujar Jamil.

Jamil lantas meminta publik berhenti menduetkan Anies dan Puan. Sebab, kalau pun dipaksakan duet Anies-Puan untuk menang pun relatif kecil. Sebab, pendukung Anies dan Puan bukan saling mendukung tapi justru saling meniadakan.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT