ADVERTISEMENT

Fenomena SCBD, Jokowi dan Jejak Anies di Sudirman

Selasa, 12 Juli 2022 07:30 WIB

Share
Kartun Sental-Sentil: Fenomena SCBD, Jokowi dan Jejak Anies di Sudirman. (kartunis: poskota/arif)
Kartun Sental-Sentil: Fenomena SCBD, Jokowi dan Jejak Anies di Sudirman. (kartunis: poskota/arif)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

SABTU akhir pekan lalu, Bang Yadi dan Mas Noto meeting dengan orang BUMN di kawasan Sudirman. Mulai jam 2 siang sampai jam 7 malam, belum kelar juga.

Sopir Mas Noto, Cecep, mulai gelisah. Soalnya, dia ada janji sama kekasihnya. Malam itu, dia mau nonton layar tancep di acara kawinan, di Kampung Cikunir.

Tapi lebih gelisah lagi Uda Edi, sopir kantor yang siang itu ngantar Bang Yadi. Dia sepertinya ada yang dipikirkan, tapi tidak mau berbagi cerita. 

Untuk mengusir penat mereka berdua akhirnya jalan-jalan. Mengelilingi kawasan Stasiun Dukuh Atas yang sedang tren jadi pembicaraan publik itu. Sesekali kaki Uda Edi menendang daun atau kertas di jalan, yang sama sekali tak tau apa salahnya kok ditendangi.

SCBD. Kaki Kang Cecep dan Uda Edi terhenti. Tapi ini bukan kawasan elit di selatan Jakarta. Melainkan plesetan dari 'Sudirman, Citayem, Bojonggede, Depok'.

Mata Uda Edi dan Cecep mendadak terbelalak. Belasan remaja dengan pakaian trendi mondar mandir di kawasan yang dulu dikenal sebagai kawasan elit tersebut. Gubernur Anies telah mengubah kawasan tersebut jadi 'tujuan wisata' para remaja dari pinggiran ibu kota.

Untuk case satu ini, harus diakui Anies Baswedan dapat poin plus. Dengan cerdas dia memanfaatkan viralnya "Citayem Fashion Week" (CFW). 

Sebagai Gubernur DKI, dia mengklaim perannya atas terjadinya 'demokratisasi' di Jalan Sudirman. 

Dulu, Jalan Sudirman hanya dinikmati oleh orang-orang yang bekerja di wilayah itu. Sekarang, semua bisa. 

Hal itu merujuk pada fenomena munculnya anak-anak luar Jakarta, seperti dari Citayem dan Bojonggede, di sekitar Tunnel Thamrin-Nine - Stasiun Dukuh Atas, Jalan Sudirman.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT