Obrolan di Warteg: Subsidi Silang

Senin 11 Jul 2022, 06:24 WIB

KENAIKAN tarif listrik untuk pelanggan dengan daya di atas 3.500 VA disebut sebagai bentuk subsidi silang. Artinya masyarakat yang mampu membantu pemerintah melindungi kelompok yang tidak mampu.

Bagi pelanggan listrik, tentu untuk melindungi kelompok rumah tangga bawah dengan daya di bawah 1.300 VA, yang tarifnya tidak dinaikkan.

Subsidi silang juga bisa diterapkan pada konsumen BBM, dan sektor usaha lainnya. Industri besar membantu usaha kecil, perusahaan raksasa membantu industri rumahan.

“Warteg mestinya dapat subsidi juga. Bukankah warteg itu usaha rakyat, dengan konsumennya adalah rakyat kecil seperti kami ini,” kata mas Bro di sela “maksi” di warteg langganannya bersama dua sohibnya, Yudi dan Heri.  

”Ide lo boleh juga. Dengan membantu warteg berarti telah membantu rakyat kecil..” kata Yudi. “Cuma gimana caranya?”

“Banyak cara kalau memang berniat membantu,” tambah Heri menimpali.

“Apa seperti BLT. Masing – masing warteg diberi bantuan tunai secara periodik?” tanya mas Bro. “Bagaimana menurutmu Yu?.” tanya mas Bro kepada Ayu Bahari, pemilik warteg.

“Wah matur nuwun ( terima kasih) mas, kalau dapat bantuan, apalagi di saat sekarang harga – harga lagi naik,”  kata Ayu.

“Tapi kalau modelnya seperti BLT, saya kira tidak cocok. Bantuan harus tepat guna, tepat sasaran, dan tepat manfaat,” kata Yudi.

“Warteg mungkin punya paguyuban, perkumpulan. Punya koperasi juga. Kan bisa dibicarakan lewat forum itu,” kata Heri.

“Selama ini warteg kan sering terkena imbas karena kenaikan harga sembako. Lebih tepat kalau bahan bakunya  yang disubsidi hingga harga jual kepada konsumen tidak ikut bergerak naik, “ kata mas Bro.

News Update