Waw! Temuan Tak Biasa Oleh Demonstran Ketika Berhasil Kuasai Kediaman Presiden Sri Lanka

Minggu 10 Jul 2022, 22:34 WIB
Demonstran bersantai di kamar Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa (Foto: Twitter/GeorgeAnagli)

Demonstran bersantai di kamar Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa (Foto: Twitter/GeorgeAnagli)

Sri Lanka telah mengalami kekurangan bahan pokok selama berbulan-bulan, pemadaman listrik yang lama dan inflasi yang tinggi setelah kehabisan mata uang asing untuk mengimpor kebutuhan.

Pemerintah telah gagal membayar utang luar negeri senilai US$51 miliar dan sedang mencari dana talangan Dana Moneter Internasional.

IMF mengatakan bahwa pihaknya mengharapkan "resolusi dari situasi saat ini yang akan memungkinkan dimulainya kembali dialog kita".

Sri Lanka hampir kehabisan persediaan bensin yang sudah langka, dan orang-orang yang tidak dapat melakukan perjalanan ke ibu kota mengadakan protes di kota-kota lain di seluruh pulau itu pada hari Sabtu.

Demonstran telah mempertahankan kamp protes selama berbulan-bulan di luar kantor Rajapaksa menuntut pengunduran dirinya.

Kamp itu menjadi tempat bentrokan pada bulan Mei ketika sekelompok loyalis Rajapaksa menyerang pengunjuk rasa yang damai.

Sembilan orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka setelah kekerasan memicu pembalasan terhadap massa pro-pemerintah dan serangan pembakaran di rumah-rumah anggota parlemen.

Saat Istana Kepresidenan digeruduk massa, Rajakpaksa disebut telah melarikan diri menggunakan kapal laut di pelabuhan Kolombo. Rajapaksa mengatakan dirinya akan mengundurkan diri.

"Untuk memastikan transisi damai, presiden mengatakan dia akan mundur pada 13 Juli," kata ketua parlemen Mahinda Abeywardana dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi.

Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe juga bersedia mengundurkan diri dari jabatannya sebagai perdana menteri Sri Lanka.

Wickremesinghe mengadakan pembicaraan dengan sejumlah pemimpin partai politik. Pembicaraan ini membahas soal langkah-langkah yang akan ditempuh pemerintah menyusul kerusuhan tersebut.

Wickremesinghe telah mengatakan kepada para pemimpin partai bahwa dia bersedia mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri dan memberi jalan bagi pemerintahan semua partai untuk mengambil alih," pernyataan kantor PM dilansir Reuters.

Berita Terkait

News Update