Presiden Sri Lanka Mundur Setelah Massa Bakar Rumah Perdana Menteri dan Serbu Istana

Minggu 10 Jul 2022, 12:03 WIB
Rumah perdana menteri Sri Lanka dibakar pengunjuk rasa.(tangkap layar BBC)

Rumah perdana menteri Sri Lanka dibakar pengunjuk rasa.(tangkap layar BBC)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa mengundurkan diri setelah pengunjuk rasa menyerbu kediaman resminya dan membakar rumah perdana menteri.

Saat kejadian, perdana menteri dan presiden tidak berada di lokasi kejadiaan.

Ratusan ribu orang turun di ibu kota Kolombo, menyerukan Rajapaksa mundur setelah berbulan-bulan menggelar unjuk rasa memprotes persoalan ekonomi.

Rajapaksa akan mengundurkan diri pada 13 Juli nanti. Adapun Perdana Menteri (PM) Wickremesinghe telah setuju mengundurkan diri.

Ketua parlemen mengatakan presiden memutuskan untuk mundur "guna memastikan penyerahan kekuasaan secara damai" dan meminta masyarakat "menghormati hukum".

Setelah peristiwa hari Sabtu, Amerika Serikat mengimbau para pemimpin Sri Lanka segera bertindak guna menyelesaikan krisis ekonomi negara itu.

Seorang pengunjuk rasa, Fiona Sirmana, yang berdemonstrasi di depan rumah presiden, berujar sudah saatnya "menyingkirkan presiden dan perdana menteri dan memiliki era baru untuk Sri Lanka".

Pengunjuk rasa swa foto di rumah Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa.(Ist)

"Saya merasa sangat, sangat sedih karena mereka tidak pergi lebih awal, karena jika mereka pergi lebih awal tidak akan ada kehancuran," katanya kepada Reuters.

Puluhan orang terluka dalam protes hari Sabtu, dan seorang juru bicara rumah sakit utama di Kolombo mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa tiga orang dirawat karena luka tembak.

Sri Lanka dihantam inflasi dan berupaya mengimpor makanan, bahan bakar dan obat-obatan di tengah krisis ekonomi terburuk negara itu dalam 70 tahun.

Negara itu kehabisan mata uang asing dan harus memberlakukan larangan penjualan bensin dan solar untuk kendaraan pribadi, yang menyebabkan antrian bahan bakar selama berhari-hari.(tri)

Berita Terkait
News Update