JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pegiat media sosial Nicho Silalahi membuat alarm peringatan kepada elite penguasa. Hal itu merespons kasus tembak mati yang menimpa mantan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, saat tengah menyampaikan pidato kampanye.
Melalui Twitter pribadinya, aktivis asal Batak ini mengatakan aksi nekat Tetsuya Yamagami yang tidak lain adalah pelaku penembakan Shinzo Abe perlu mendapat apresiasi dari pendukungnya.
"Mantan Pasukan Berani Mati Jepang nih Eksekutornya, Apapun Motifnya Namun Keberanian Tetsuya Yamagami Patut Diapresiasi Bagi Para Pendukungnya," tulis Nicho dikutip dari Twitter pribadinya Sabtu (9/7/2022).
Nicho Silalahi juga menjadikan tragedi berdarah itu sebagai peringatan keras kepada pemerintah untuk siaga terhadap amarah rakyat.
Pasalnya, menurut Nicho, kekecewaan dan sakit hati rakyat akibat ulah pemerintah dapat berakibat fatal. Rakyat bisa saja melakukan apa pun, termasuk perang nyawa sebagaimana berkaca pada kemalangan Shinzo Abe.
"Hati-hati aja Lo para penguasa jika rakyatmu marah maka nyawapun akan mereka tukar dengan nyawamu," pungkasnya.
Mantan perdana menteri Jepang Shinzo Abe menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit setelah seorang tersangka menembaknya ketika berkampanye di Nara, Jepang, Jumat (8/7/2022). Terdengar suara tembakan dua kali ketika akhirnya Abe pingsan dan berlumuran darah.
Departemen Pemadam Kebakaran mengatakan, Abe (67 tahun) ditembak dari belakang menggunakan sebuah senapan. NHK mewartakan bahwa Abe tengah melakukan pidato untuk kampanye kandidat anggota majelis tinggi dari Partai Demokratik Liberal pada pukul 11.30 siang.(*)