Upaya Jokowi Temui Putin dan Zelensky Dinilai Mampu Atasi Krisis Pangan di Banyak Negara

Jumat 08 Jul 2022, 15:06 WIB
Foto Presiden Jokowi dan Presiden Vladimir Putin (Foto:  Twitter/Jokowi)

Foto Presiden Jokowi dan Presiden Vladimir Putin (Foto: Twitter/Jokowi)

Senada dengan Daniel, Pengamat Pertanian dan Pangan Wayan Supadno menuturkan, keputusan Jokowi bertemu dengan pimpinan negara-negara dunia di KTT G7 di Jerman begitu juga pertemuan dengan Zelenskyy dan Putin menunjukkan ciri khas orang Indonesia, yakni memiliki nilai-nilai kemanusiaan yang tinggi.

“Harus memang begitu dan itu ciri khas orang Indonesia, artinya agar dunia tahu bahwa Indonesia ini warganya itu punya nilai kemanusiaan yang tinggi, punya kepedulian terhadap kemanusian. Kalau sudah kemanusiaan maka golnya adalah kepedulian antar bangsa,” jelas Wayan.

Wayan pun optimistis Indonesia tidak akan mengalami krisis pangan karena memiliki devisa yang cukup mendukung, yakni stok Crude Palm Oil (CPO) Sawit yang cukup besar dan siap diekspor ke negara luar. 

Namun, Wayan tak menampik jika Indonesia akan mengalami lonjakan harga pangan karena kebutuhan produksi seperti pupuk dan pestisida masih diimpor dari Rusia dan Ukraina.

“Kita harus tahu diri bahwa pangan kita itu sekitar Rp 300 triliun impor, sebanyak itu baik pangan maupun sarana produksinya, nah kita harus siapkan devisanya,” ujarnya. 

“Kalau pangan di Indonesia harganya naik untuk komoditas tertentu pasti, karena kita harus impor. Misalkan pupuk dan pestisida kita harus impor untuk mendongkrak harga produksi pangan kita. Jadi harga pupuk kimia itu melonjak akibat perang Rusia-Ukraina dan pangan menjadi mahal karena keadaan. Kita harus perkuat devisa dengan perbanyak mengekspor CPO yang sedang parkir sebanyak 6,1 juta ton, atau itu setara dengan Rp 135 triliun devisa kita,” imbuhnya menandaskan.(*)

Berita Terkait

News Update