JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kabar baik datang untuk mantan atlet angkat besi Indonesia, Citra Febrianti. Ia akan menjalani proses penyembuhan cederanya.
Citra mengalami cedera tulang lumbal (ekor). Ia resmi pensiun sebagai atlet angkat besi setelah mengikuti ajang Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan. Ia memutuskan pensiun karena menderita cedera.
"Pulang dari Asian Games (Incheon) pokoknya saya sampai di Indonesia, saya langsung ke RS di Jakarta dan langsung menjalani pemeriksaan," katanya kepada media, Rabu (6/7/2022).
"Sebenarnya pulang dari Incheon itu ada seleksi untuk Olimpiade Rio. Langsung saya bilang saya gabisa, sampai saya ditelepon. Tapi saya jawab gabisa. Karena dokter bilang kalau lanjut, bisa lumpuh total," sambungnya.
Meski sudah pensiun, cedera Citra belum pulih. Di tengah himpitan ekonomi, ia pun berharap cederanya tersebut bisa dibantu oleh pihak-pihak terkait.
"Mudah-mudahan sih ada bantuan, kalo memang gak bermasalah dan menyangkut masa depan saya gak akan minta tolong, tapi memang benar-benar saya gak ada biaya juga. Cedera saya ini semakin lama semakin saya tidak bisa tahan, makanya minta tolong," ungkap Citra.
Menanggapi hal ini, ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari mengatakan pihaknya bakal berusaha memberi bantuan kepada Citra untuk menyembuhkan cederanya.
"Saya bilang, hasil dari rapat kita, walaupun ini di luar konteks, tapi hari ini juga, ke luar dari kantor ini, Citra harus segera di MRI, paling tidak kita tahu permasalahannya dimana, setelah itu kita akan komunikasi dengan semua pihak yang suport," kata Okto.
"Tapi sekali lagi KOI secara maksimal akan berusaha dan berupaya untuk memberikan yang terbaik untuk para atltet. Jadi jangan sungkan-sungkan untuk semua stakeholder, kita semuanya sama, datang kesini dulu nanti kita bicara kita carikan solusinya," tambahnya.
Sebagaimana diketahui, Citra pernah mewakili Indonesia di kelas 53kg cabang olahraga angkat besi di ajang Olimpiade London 2012.
Saat itu ia berhasil menempati urutan keempat. Namun terbaru, Citra berhak mendapatkan medali perak setelah Komite Olimpiade Internasional (IOC) mendiskualifikasi peraih medali emas Zulfiya Chinshanlo (Kazakhstan) serta peraih perunggu Cristina Iovu (Moldova).
