ADVERTISEMENT

Zigath, Bangun Rumah Korban Erupsi Semeru

Senin, 4 Juli 2022 13:11 WIB

Share
Komunitas Zigath dalam kegiatan peduli Semeru. (foto: ist)
Komunitas Zigath dalam kegiatan peduli Semeru. (foto: ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

BERBAGAI aktifitas pun dilakukan Komunitas Zigath untuk membantu sesama yang kena musibah bencana alam. Salah satunya, lewat lelang amal dan donasi dalam program Zigath Peduli Semeru. Kini telah diwujudkan menjadi sebuah rumah dengan dua kamar. Hunian tetap (huntap) tersebut saat ini juga sudah dihuni oleh pemiliknya.

"Alhamdulillah, dari donasi tersebut kini telah berdiri sebuah bangunan kokoh berukuran 6 x 10 meter di Blok B4 Nomor 16 yang dihuni oleh Bapak Slamet Effendi,” kata Relawan Zigath Peduli Semeru Zaldin Abdi Maulana saat mengunjungi huntap di Dusun Banjarrejo Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Zaldin yang juga Ketua Zigath Blambangan itu mengatakan, bangunan tersebut menjadi semacam ‘monumen’. Karenanya, di bangunan tersebut juga dipasang akrilik bertuliskan Zigath Peduli Semeru.

Ketua Zijoker M Isrofi mengungkapkan, meski warga korban erupsi Semeru telah memiliki rumah, namun sebagian warga kehilangan mata pencaharian. Hal itu jelas membuat perekonomian mereka terganggu.

Hal itu membuat region yang hadir dalam kunjungan itu berencana untuk membuat kegiatan lanjutan. Misalnya mengadakan pelatihan membuat pouch Zippo, pelatihan menyulam atau memasak untuk membantu warga," ujarnya.

Ketua ZigPas Hendra Sadewot mengungkapkan, warga korban erupsi masih gamang menghadapi ketidakpastian. Sebab, mereka masih belum mengetahui akan melakukan apa. “Yang masih memiliki sisa-sisa lahan pertanian/perkebunan, masih mengolahnya. Ada yang bekerja serabutan dan ada yang benar-benar menganggur,” tuturnya.

Hal lainnya yang membuat warga kesulitan adalah jauhnya lokasi huntap ke sekolah anak-anak mereka. Sebab, huntap berada sekitar 10 km dari tempat tinggal awal mereka, tidak ada sekolah.

Sedangkan Ketua OVJ Danny Bulls menuturkan, huntap yang dihuni warga memiliki kualitas yang bagus. Dari 3000 huntap yang direncanakan, sebanyak 500 huntap sudah siap untuk dihuni.

"Sudah 120-an KK yang menghuni huntap. Yang lainnya masih berada di hunian sementara (huntara), sambil menunggu SK penempatan. Masalahnya, meski huntap sudah ada, namun mata pencaharian warga tidak ikut disiapkan," katanya. (rizal)

ADVERTISEMENT

Reporter: Rizal Siregar
Editor: Cahyono
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT