Sebagai informasi, kekurangan mata uang asing guna membiayai kebutuhan negara, menjadi penyebab utama Sri Lanka bangkrut, dengan catatan 22 juta orang mengalami kesulitan setiap harinya.
Akibatnya, semua lembaga pemerintah dan sekolah yang tidak penting telah diperintahkan ditutup hingga 10 Juli 2022, untuk mengurangi perjalanan dan menghemat energi.
Sri Lanka saat ini sedang menjadi pembicaraan Dana Moneter Internasional, untuk kemungkinan bailout setelah negara itu gagal membayar utang luar negerinya, sebesar 51 miliar dolar AS pada bulan April lalu.(*)