Satu Tahun Kepergian Haji Harmoko, Adik Ipar: Beliau Terkenal Amal Ibadah, Semoga Anak-Anaknya Dapat Teruskan Perjuangannya

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Keluarga Besar almarhum Haji Harmoko menggelar acara haul atau memperingati satu tahun kepergian Haji Harmoko di Jl Taman Patra XII No. 12 Jakarta Selatan, Minggu 3 Juli 2022.

Adik ipar almarhum Haji Harmoko, Yolla Nur berharap, anak-anaknya dapat meneruskan perjuangannya seperti membangun Masjid atau Pesantren. Sebab, Harmoko merupakan sosok yang taat ibadah.

"Harapannya anak-anak bisa meneruskan perjuangan bapak terutama yah beliau  terkenal amal ibadahnya. Seperti, membangun masjid, membangun pesantren di teruskan oleh anak-anak yang akan menjadi bekal bapak (Harmoko) juga disana," ujar Yolla saat ditemui Poskota.co.id, Minggu (3/7/2022.

Tak hanya itu, Yolla pun mengaku, banyak kesan-kesan yang tidak bisa dilupakan, sebab, Harmoko selama hidupnya adalah sosok yang tegas dan mengayomi.

"Ya bapak (Harmoko) tuh banyak kenangan yah seorang kaka yang mengayomi tapi sangat tegas yah. Walaupun terhadap adik-adik beliau itu sangat tegas tapi menggurui. Jadi banyak kesan-kesan yang ditinggalkan oleh bapak dengan kepergiannya beliau," tuturnya.

Selain kental dengan ibadah, almarhum H. Harmoko, kata Yolla juga sosok yang humoris dan suka becada. Karena, dikala kumpul dengan keluarga beliau selalu menjadi penghangat bagi keluarga.

"Kita sangat tahu bapak tuh suka becanda, suka guyon, terutama kalau kita lagi kumpul bersaudara, bapak selalu menghangatkan suasana, bapak orangnya sangat bijaksana dan selalu memberi tahu apa-apa yang perlu diketahui oleh adik-adiknya," jelasnya.

Diketahui, Harmoko adalah seorang politikus dan jurnalis Indonesia yang aktif pada masa Orde Baru. Pergulatannya di dunia wartawan selama 23 tahun mengantarkannya menjadi menteri penerangan zaman Presiden Soeharto. \

Tak hanya itu, ia juga menjadi politikus dan Ketua MPR RI yang sekaligus meminta Soeharto turun dari jabatannya karena desakan rakyat Indonesia.

Kemudian, Harmoko menjadi Menteri Penerangan Republik Indonesia pada era Orde Baru selama 3 periode berturut-turut dari tahun 1983 hingga tahun 1997.