JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kepala intelijen Amerika Serikat mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin masih ingin merebut sebagian wilayah Ukraina.
Hal tersebut disampaikan oleh oleh Direktur Intelijen Nasional Avril Haines pada Rabu (29/6/2022).
Avril Haines itu melihat pasukan Putin sudah sangat terdegradasi oleh pertempuran sehingga mereka kemungkinan hanya dapat mencapai keuntungan tambahan dalam waktu dekat.
Pewira tinggi intelijen AS itu menjelaskan bahwa konsensus badan mata-mata AS adalah akan terus bekerja untuk jangka waktu yang lama.
"Singkatnya, gambarannya tetap sangat suram dan sikap Rusia terhadap Barat semakin keras," kata Haines yang dikutip dari Reuters pada Minggu (3/7/2022).
Presiden Ukraina Volodymyr Zelinsky minggu ini mengatakan kepada Presiden AS Joe Biden dan para pemimpin G7 lainnya, dia berharap perang dapat berakhir pada akhir tahun.
Tetapi, komentar Haines menunjukkan miliaran dolar senjata modern yang dipasok oleh Amerika Serikat dan negara-negara lain ke pasukan Zelinsky, mungkin tidak memberi mereka kemampuan untuk membalikkan keadaan melawan Rusia dalam waktu dekat.
Dia mengatakan, Presiden Putin tetap berniat untuk menguasai sebagian besar Ukraina meskipun pasukan Ukraina mengalahkan upaya Rusia untuk merebut ibu kota Kyiv pada Februari, memaksa Moskow untuk mengurangi targetnya untuk merebut seluruh wilayah Donbas timur.
"Kami pikir dia, secara efektif memiliki tujuan politik yang sama dengan yang kami miliki sebelumnya, yaitu dia ingin menguasai sebagian besar Ukraina," kata Haines.
Pasukan Rusia, sangat kelelahan akibat pertempuran yang telah berlangsung lebih dari empat bulan, sehingga tidak mungkin mereka dapat mencapai tujuan Putin dalam waktu dekat, tutur Haines dalam penilaian publik pertamanya tentang perang sejak Mei.
"Kami melihat keterputusan antara tujuan militer jangka pendek Putin di bidang ini dan kapasitas militernya, semacam ketidaksesuaian antara ambisinya dan apa yang dapat dicapai militer," katanya.